Jayapura (ANTARA) - Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah V Jayapura, Provinsi Papua menyebutkan prospek tinggi gelombang sepekan yakni sejak 21-27 Januari 2020 capai empat meter.
Kepala Sub Bidang Pelayanan Jasa BBMKG Wilayah V Jayapura, Ezri Y. Ronsumbre di Jayapura, Kamis, mengemukakakan pada 21 sampai 24 Januari 2020 tinggi gelombang mencapai 0,25 meter hingga 1,25 meter.
Lanjut dia, tinggi gelombang mencapai 0,25 meter hingga 1,25 meter itu berpotensi terjadi di wilayah Teluk Cenderawasih, perairan Amamapare-Agats, perairan Yosudarso dan perairan Merauke.
Pada 25 hingga 27 Januari 2020 tinggi gelombang mencapai 0,25 meter hingga 1,25 meter berpotensi terjadi di wilayah yang sama yakni Teluk Cenderawasih, perairan Amamapare-Agats, perairan Yosudarso dan perairan Merauke.
Selanjutnya, selanjutnya pada 21-24 Januari 2020 tinggi gelombang mencapai 1,25 meter hingga 2,50 meter berpotensi terjadi di wilayah perairan Jayapura-Sarmi, perairan Biak, laut Arafuru bagian timur, samudera pasifik utara Biak, dan samudera pasifik utara Jayapura.
Terkait itu, lanjut dia, pihaknya mengigatkan nelayan dan nakhoda kapal agar mewaspadai gelombang tinggi dan angin kencang yang terjadi di perairan Papua dan Papua Barat.
Dia berharap nelayan, nakhoda kapal Tongkang, Kapal Ferry dan kapal berukuran besar memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran.
"Untuk perahu nelayan diharapkan mewaspadai kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang diatas 1,25 meter," katanya.
Untuk nakhoda kapal tongkang, diharapkan memperhatikan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang diatas 1,5 meter.
Kemudian, nakhoda kapal Ferry pihaknya beraharap memperhatikan kecepatan angin 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.
"Sedangkan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar diharapkan memperhatikan kecepatan angin lebih dari 12 knot dan tinggi gelombang diatas 4,0 meter," katanya.
Ia memohon kepada warga yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi tinggi gelombang agar selalu waspada.
Kepala Sub Bidang Pelayanan Jasa BBMKG Wilayah V Jayapura, Ezri Y. Ronsumbre di Jayapura, Kamis, mengemukakakan pada 21 sampai 24 Januari 2020 tinggi gelombang mencapai 0,25 meter hingga 1,25 meter.
Lanjut dia, tinggi gelombang mencapai 0,25 meter hingga 1,25 meter itu berpotensi terjadi di wilayah Teluk Cenderawasih, perairan Amamapare-Agats, perairan Yosudarso dan perairan Merauke.
Pada 25 hingga 27 Januari 2020 tinggi gelombang mencapai 0,25 meter hingga 1,25 meter berpotensi terjadi di wilayah yang sama yakni Teluk Cenderawasih, perairan Amamapare-Agats, perairan Yosudarso dan perairan Merauke.
Selanjutnya, selanjutnya pada 21-24 Januari 2020 tinggi gelombang mencapai 1,25 meter hingga 2,50 meter berpotensi terjadi di wilayah perairan Jayapura-Sarmi, perairan Biak, laut Arafuru bagian timur, samudera pasifik utara Biak, dan samudera pasifik utara Jayapura.
Terkait itu, lanjut dia, pihaknya mengigatkan nelayan dan nakhoda kapal agar mewaspadai gelombang tinggi dan angin kencang yang terjadi di perairan Papua dan Papua Barat.
Dia berharap nelayan, nakhoda kapal Tongkang, Kapal Ferry dan kapal berukuran besar memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran.
"Untuk perahu nelayan diharapkan mewaspadai kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang diatas 1,25 meter," katanya.
Untuk nakhoda kapal tongkang, diharapkan memperhatikan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang diatas 1,5 meter.
Kemudian, nakhoda kapal Ferry pihaknya beraharap memperhatikan kecepatan angin 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.
"Sedangkan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar diharapkan memperhatikan kecepatan angin lebih dari 12 knot dan tinggi gelombang diatas 4,0 meter," katanya.
Ia memohon kepada warga yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi tinggi gelombang agar selalu waspada.