Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Konsul Jenderal (Konjen) Australia di Surabaya Chris Barnes memantau perkembangan berbagai program #AussieBanget Corner (ABC) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (1/2).
Selain memantau perkembangan berbagai program ABC UMM, Chris Barnes juga membahas prospek kerja sama Australia-Indonesia, khususnya dalam bidang pendidikan, kebudayaan dan perdagangan.
Selama ini banyak kerja sama telah dilakukan dengan pemerintah Indonesia dan berbagai lembaga pendidikan tinggi di kota-kota besar di Tanah Air.
"Hanya saja, Malang dan Jawa Timur secara umum sebagai destinasi yang penting untuk mempererat hubungan kedua negara tengah menjadi prioritas Australia," ucapnya.
Ia berharap ABC tersebut lebih dihidupkan lagi oleh dosen-dosen UMM yang juga alumni dari Australia.
"Corner ini juga salah satu cara untuk memperkenalkan Australia lagi sesudah bencana kebakaran beberapa waktu lalu," katanya.
Kehadiran Chris sekaligus mengundang para anggota ABC untuk menonton festival film Australia yang diselenggarakan Konjen Australia di Surabaya. Selain itu, juga memberikan kesempatan para mahasiswa dan dosen di bidang perfilman untuk mengikuti kursus selevel master.
"Saya mengundang UMM untuk datang dalam rangka menjalin berbagai kerja sama yang lebih menarik di kemudian hari," ujarnya.
Bertempat di lantai 3 Perpustakaan Pusat Kampus III UMM, pertemuan singkat di ABC UMM tersebut juga dihadiri oleh Ahmad Amin Sulaiman (koordinator Australia Global Alumni UMM), Hasnan Bachtiar (representasi Australia Banget Corner), Dr Listiari (Sekretaris International Relations Office=IRO), serta Lailatul Rif’ah sebagai Koordinator Program Internasional IRO UMM.
Sekretaris International Relations Office (IRO) UMM, Dr Listiari melaporkan perkembangan program yang sudah berjalan. Program-program tersebut antara lain sosialisasi Australia Awards Scholarship, bedah dan diskusi film, serta menyelenggarakan kelas International Cross-Cultural Understanding.
“ABC bukan hanya penting menjadi pusat informasi beasiswa Australia bagi para mahasiswa UMM, tetapi juga jembatan kerja sama di bidang pengembangan produk mutakhir universitas, yang bernilai ekonomi tinggi,”" tambah represntasi ABC UMM, Hasnan Bachtiar.
Setelah pertemuan, ke depannya ABC UMM akan membuat Australian Day selama satu hari. Tujuannya untuk menghidupkan kembali ABC yang tidak hanya mengedukasi, tapi juga memperkenalkan kuliner Australia.
Dalam waktu dekat IRO akan membuka Australian Awards Scholarship (AAS) pada bulan Maret dan membuka workshop untuk memperkenalkan Scholarship kepada alumni. Mungkin juga Februari ini mahasiswa yang wisuda dan sedang mencari beasiswa bisa didapat melalui AAS ini.
"Melalui pertemuan dengan Konjen ini juga, tentu #Aussiebanget Corner ini bisa lebih hidup lagi," katanya.
Selain memantau perkembangan berbagai program ABC UMM, Chris Barnes juga membahas prospek kerja sama Australia-Indonesia, khususnya dalam bidang pendidikan, kebudayaan dan perdagangan.
Selama ini banyak kerja sama telah dilakukan dengan pemerintah Indonesia dan berbagai lembaga pendidikan tinggi di kota-kota besar di Tanah Air.
"Hanya saja, Malang dan Jawa Timur secara umum sebagai destinasi yang penting untuk mempererat hubungan kedua negara tengah menjadi prioritas Australia," ucapnya.
Ia berharap ABC tersebut lebih dihidupkan lagi oleh dosen-dosen UMM yang juga alumni dari Australia.
"Corner ini juga salah satu cara untuk memperkenalkan Australia lagi sesudah bencana kebakaran beberapa waktu lalu," katanya.
Kehadiran Chris sekaligus mengundang para anggota ABC untuk menonton festival film Australia yang diselenggarakan Konjen Australia di Surabaya. Selain itu, juga memberikan kesempatan para mahasiswa dan dosen di bidang perfilman untuk mengikuti kursus selevel master.
"Saya mengundang UMM untuk datang dalam rangka menjalin berbagai kerja sama yang lebih menarik di kemudian hari," ujarnya.
Bertempat di lantai 3 Perpustakaan Pusat Kampus III UMM, pertemuan singkat di ABC UMM tersebut juga dihadiri oleh Ahmad Amin Sulaiman (koordinator Australia Global Alumni UMM), Hasnan Bachtiar (representasi Australia Banget Corner), Dr Listiari (Sekretaris International Relations Office=IRO), serta Lailatul Rif’ah sebagai Koordinator Program Internasional IRO UMM.
Sekretaris International Relations Office (IRO) UMM, Dr Listiari melaporkan perkembangan program yang sudah berjalan. Program-program tersebut antara lain sosialisasi Australia Awards Scholarship, bedah dan diskusi film, serta menyelenggarakan kelas International Cross-Cultural Understanding.
“ABC bukan hanya penting menjadi pusat informasi beasiswa Australia bagi para mahasiswa UMM, tetapi juga jembatan kerja sama di bidang pengembangan produk mutakhir universitas, yang bernilai ekonomi tinggi,”" tambah represntasi ABC UMM, Hasnan Bachtiar.
Setelah pertemuan, ke depannya ABC UMM akan membuat Australian Day selama satu hari. Tujuannya untuk menghidupkan kembali ABC yang tidak hanya mengedukasi, tapi juga memperkenalkan kuliner Australia.
Dalam waktu dekat IRO akan membuka Australian Awards Scholarship (AAS) pada bulan Maret dan membuka workshop untuk memperkenalkan Scholarship kepada alumni. Mungkin juga Februari ini mahasiswa yang wisuda dan sedang mencari beasiswa bisa didapat melalui AAS ini.
"Melalui pertemuan dengan Konjen ini juga, tentu #Aussiebanget Corner ini bisa lebih hidup lagi," katanya.