Timika (ANTARA) - Manajemen PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Regional (VIII) Maluku-Papua menjamin penyaluran semua jenis bahan bakar minyak (BBM) ke Kabupaten Mimika selama masa tanggap darurat penanganan wabah COVID-19.
Unit Manager Communication, Relation, & CSR MOR VIII, Edi Mangun yang dihubungi dari Timika, Senin, mengatakan stok BBM di wilayah Timika dan sekitarnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga satu bulan ke depan.
"Persediaan BBM untuk Kabupaten Mimika sangat aman. Untuk minyak tanah stok yang tersedia untuk kebutuhan hingga 31 hari ke depan. Sementara untuk BBM jenis lainnya seperti premium, solar, pertalite, dexlite ketahanannya untuk 28 hari ke depan," jelas Edi.
Edi meminta masyarakat agar tidak terpengaruh dengan berbagai isu bohong alias hoax yang bertebaran di media sosial yang menyebut ada kelangkaan BBM di berbagai daerah sehingga memicu kepanikan masyarakat lalu beramai-ramai 'menyerbu SPBU'.
"Saya pastikan ketersediaan BBM di Mimika sangat aman karena pemerintah tidak melakukan pembatasan terhadap operasional kapal tanker Pertamina. Kapal tanker Pertamina tetap beroperasi seperti biasa sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. Memang ada banyak isu-isu liar di media sosial, itu semua untuk memicu kepanikan masyarakat sehingga masyarakat nantinya beramai-ramai mendatangi SPBU untuk membeli BBM," kata Edi.
Ia juga menegaskan bahwa harga BBM masih tetap sama dan tidak mengalami kenaikan harga.
"Harga BBM tidak ada perubahan sampai di titik penyerahan terakhir oleh Pertamina baik di pangkalan maupun di SPBU. Demikian pun harga minyak tanah di pangkalan tidak ada perubahan harga. Perubahan harga BBM hanya bisa terjadi jika diumumkan oleh pemerintah dan hal itu berlaku secara nasional," jelasnya.
Sebagaimana penyaluran BBM di wilayah Mimika, penyaluran BBM Satu Harga ke wilayah pedalaman Papua yang selama ini dilakukan dari Jayapura dan Timika juga masih berjalan secara normal tanpa ada hambatan apapun.
"Beberapa hari lalu kami baru kirim satu kargo BBM ke Yahukimo, semua berjalan sesuai rencana baik yang disalurkan melalui Jayapura maupun Timika," kata Edi.
Unit Manager Communication, Relation, & CSR MOR VIII, Edi Mangun yang dihubungi dari Timika, Senin, mengatakan stok BBM di wilayah Timika dan sekitarnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga satu bulan ke depan.
"Persediaan BBM untuk Kabupaten Mimika sangat aman. Untuk minyak tanah stok yang tersedia untuk kebutuhan hingga 31 hari ke depan. Sementara untuk BBM jenis lainnya seperti premium, solar, pertalite, dexlite ketahanannya untuk 28 hari ke depan," jelas Edi.
Edi meminta masyarakat agar tidak terpengaruh dengan berbagai isu bohong alias hoax yang bertebaran di media sosial yang menyebut ada kelangkaan BBM di berbagai daerah sehingga memicu kepanikan masyarakat lalu beramai-ramai 'menyerbu SPBU'.
"Saya pastikan ketersediaan BBM di Mimika sangat aman karena pemerintah tidak melakukan pembatasan terhadap operasional kapal tanker Pertamina. Kapal tanker Pertamina tetap beroperasi seperti biasa sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. Memang ada banyak isu-isu liar di media sosial, itu semua untuk memicu kepanikan masyarakat sehingga masyarakat nantinya beramai-ramai mendatangi SPBU untuk membeli BBM," kata Edi.
Ia juga menegaskan bahwa harga BBM masih tetap sama dan tidak mengalami kenaikan harga.
"Harga BBM tidak ada perubahan sampai di titik penyerahan terakhir oleh Pertamina baik di pangkalan maupun di SPBU. Demikian pun harga minyak tanah di pangkalan tidak ada perubahan harga. Perubahan harga BBM hanya bisa terjadi jika diumumkan oleh pemerintah dan hal itu berlaku secara nasional," jelasnya.
Sebagaimana penyaluran BBM di wilayah Mimika, penyaluran BBM Satu Harga ke wilayah pedalaman Papua yang selama ini dilakukan dari Jayapura dan Timika juga masih berjalan secara normal tanpa ada hambatan apapun.
"Beberapa hari lalu kami baru kirim satu kargo BBM ke Yahukimo, semua berjalan sesuai rencana baik yang disalurkan melalui Jayapura maupun Timika," kata Edi.