Timika (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Provinsi Papua telah mempersiapkan sebanyak 17 orang pertama yang akan menerima suntikan vaksin Shinovac COVID-19  pada 22 Januari mendatang.

Kepala Dinas Kesehatan Mimika Reynold Ubra di Timika, Sabtu, mengatakan 17 orang yang akan menerima suntikan vaksin COVID-19 pertama tersebut yaitu kepala daerah, anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), para tokoh agama dan tokoh masyarakat.

"Tim kami dari Dinkes Mimika melakukan penilaian, kunjungan, wawancara dan pemeriksaan kepada 17 tokoh dan pimpinan daerah yang nantinya akan diberikan suntikan vaksin COVID-19. Sesuai hasil koordinasi kami dengan Dinkes Provinsi Papua, pelaksanaan kegiatan vaksinasi COVID-19 dilakukan mulai 22 Januari," ujarnya.

Sejak Kamis (14/1), Mimika telah menerima pengiriman sebanyak 2.320 vaksin Shinovac dari Dinkes Provinsi Papua. Vaksin tersebut saat ini masih diamankan di gedung farmasi Kabupaten Mimika.

Dinkes Mimika sendiri telah menyiapkan kelompok sasaran yang akan menerima suntikan vaksin COVID-19 gelombang pertama yaitu mulai bulan Januari hingga bulan April dengan jumlah atau target sasaran sebanyak 39.632 jiwa.

Untuk bulan Januari hingga akhir Februari, sasaran pemberian vaksin COVID-19 diprioritaskan kepada 1.723 tenaga kesehatan.

Setelah itu, akan dilanjutkan dengan pemberian vaksin COVID-19 kepada petugas publik yaitu ASN, honorer, TNI-Polri, awak media massa, petugas Bandara, petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan dengan target sasaran sebanyak 17.231 jiwa.

Berikutnya menyusul penduduk dengan kategori usia lanjut (lansia) berusia 59 tahun ke atas dengan target sasaran sebanyak 20.678 jiwa.

Reynold mengatakan jajarannya akan melakukan kegiatan sosialisasi dan advokasi untuk memperkuat tim kesehatan di berbagai fasilitas kesehatan baik milik pemerintah maupun swasta, termasuk organisasi profesi terkait rencana pemberian vaksin COVID-19.

"Saat ini tenaga kesehatan harus dapat meyakinkan publik bahwa vaksin Shinovac ini aman. Sebagaimana penyampaian Presiden Joko Widodo, tenaga kesehatan merupakan garda terdepan. Targetnya bagaimana kekebalan pada kelompok tenaga kesehatan harus mencapai kekebalan yang optimal," jelas Reynold.

Menurut dia, prioritas pemberian vaksin COVID-19 pada tenaga kesehatan sangat penting mengingat mereka yang sehari-hari bertugas melayani kesehatan warga baik pada fasilitas kesehatan tingkat pertama maupun rujukan sehingga pengendalian infeksi COVID-19 bisa dilakukan dengan baik. Sosialisasi vaksinasi COVID-19 dihadiri para tenaga kesehatan dari seluruh fasilitas kesehatan di Kabupaten Mimika, Sabtu (16/1/2021). (ANTARA/Evarianus Supar)
Sejak kasus pertama COVID-19 ditemukan di Mimika pada 25 Maret 2020, hingga saat ini jumlah warga setempat yang telah terpapar virus corona itu sudah mencapai 3.903 orang.

Saat ini kasus aktif COVID-19 di Mimika sebanyak 392 orang atau sekitar 10 persen, warga yang sudah sembuh sebanyak 3.475 orang atau 89,03 persen dan kasus kematian sebanyak 36 orang atau 0,9 persen.

Adapun tempat tidur di ruang isolasi rumah sakit yang saat ini merawat pasien COVID-19 baik di RSUD Mimika sebagai rumah sakit rujukan, Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) dan Rumah Sakit Tembagapura milik PT Freeport Indonesia baru terisi sekitar 30 persen.

"Mudah-mudahan tidak terjadi lagi kasus kematian akibat infeksi COVID-19 di Mimika. Kami sangat berharap masyarakat tetap membantu untuk menaati protokol kesehatan," harap Reynold.

Sesuai Instruksi Bupati Mimika Nomor 1 Tahun 2021 yang diterbitkan pada 11 Januari lalu, aktivitas warga setempat kini dibatasi hingga pukul 21.00 WIT.

"Kami sangat mengharapkan kerja sama yang baik dari seluruh masyarakat Mimika yaitu diatas pukul 21.00 WIT sampai pukul 06.00 WIT jangan lagi ada kerumunan dan warga yang masih berlalu lalang untuk melakukan aktivitas," ujar Reynold.

 

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024