Jayapura (ANTARA) - Grab sebagai platform digital terus mendorong pengembangan ribuan toko kelontong dan UMKM kuliner di Jayapura agar mampu beradaptasi di masamasa pandemi serta bertahan melalui teknologi inklusif.
Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi di Jayapura, Senin, mengatakan kehadiran teknologi digital ini membantu akses pada layanan finansial dan membuka lapangan pekerjaan baru bagi ribuan orang.
“Sebagai perusahaan teknologi digital yang pertama hadir di Jayapura, Grab berkomitmen untuk mendorong ekonomi digital dan inklusi keuangan, serta memberikan peluang bagi masyarakat setempat meningkatkan kualitas hidup, hal ini sejalan dengan misi GrabForGood," katanya.
Menurut Neneng, melalui GrabKios, pihaknya memanfaatkan jaringan warung atau agen untuk melakukan layanan digital seperti pembayaran tagihan, transfer uang, dan layanan transaksi keuangan digital lainnya.
"Selain itu, UMKM lokal Jayapura dapat terus bertahan di tengah pandemi serta mengembangkan bisnisnya dengan menjadi mitra merchant GrabFood, kami percaya teknologi harus bersifat inklusif, sehingga siapa saja bisa menikmati manfaat dari ekonomi digital yang terus berkembang," ujarnya.
Sementara itu, pebisnis kuliner Satrio Supriono (31) kini tetap bisa menghidupi keluarganya berkat digitalisasi, di mana awalnya menekuni usaha percetakan di Jayapura, namun, usaha miliknya terkena imbas bencana banjir dan tanah longsor yang membuatnya harus gulung tikar.
"Sejak usaha percetakan tutup, saya harus memutar otak agar tetap punya penghasilan dan bisa membayar hutang berbekal keahlian memasak istri, akhirnya memulai bisnis kuliner yang diberi nama Ayam Geprek Juragan Sambel," katanya.
Dia menjelaskan bermula dari rumah, Satrio melakukan promosi dengan memanfaatkan media sosial, sampai suatu hari melihat banyak orang mengendarai sepeda motor dan menggunakan jaket hijau, serta melihatnya berada di restoran tempat mengantarkan makanan.
Hal yang sama juga dirasakan Sugiyati (50) yang menggunakan layanan Grab membuatnya banyak belajar mengenai teknologi yang sebelumnya tidak dimengerti, di mana awalnya hanya berjualan kebutuhan pokok di tokonya yang diberi nama Irfan Kios.
“Saya mencoba mengembangkan warung kelontong ini dengan menjadi mitra agen GrabKios, sejak 2017, saya bisa berjualan produk digital seperti pulsa dan paket data selain itu, saya juga dapat melayani transaksi keuangan digital seperti layanan kirim uang, layanan ini membantu lebih banyak pelanggan yang kebanyakan adalah pedagang di Pasar Lama Abepura sehingga bisa langsung mentransfer uang hasil pendapatan hariannya dengan lebih mudah tanpa perlu pergi ke bank yang jaraknya lumayan jauh dari lokasi pasar,” katanya.
Grab kini menyediakan layanan transportasi, pengiriman makanan dan logistik di ratusan kota dan kabupaten, serta menyediakan layanan digital serta finansial di ratusan kota dan kabupaten di Indonesia dengan memberdayakan jutaan mitra pengemudi, mitra pengantaran, merchant UMKM dan agen warung serta individual di Indonesia. Riset CSIS dan Tenggara Institute menemukan bahwa Grab berkontribusi triliunan bagi perekonomian Indonesia di tahun 2019 melalui empat layanan yakni GrabFood, GrabCar, GrabBike dan GrabKios.
Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi di Jayapura, Senin, mengatakan kehadiran teknologi digital ini membantu akses pada layanan finansial dan membuka lapangan pekerjaan baru bagi ribuan orang.
“Sebagai perusahaan teknologi digital yang pertama hadir di Jayapura, Grab berkomitmen untuk mendorong ekonomi digital dan inklusi keuangan, serta memberikan peluang bagi masyarakat setempat meningkatkan kualitas hidup, hal ini sejalan dengan misi GrabForGood," katanya.
Menurut Neneng, melalui GrabKios, pihaknya memanfaatkan jaringan warung atau agen untuk melakukan layanan digital seperti pembayaran tagihan, transfer uang, dan layanan transaksi keuangan digital lainnya.
"Selain itu, UMKM lokal Jayapura dapat terus bertahan di tengah pandemi serta mengembangkan bisnisnya dengan menjadi mitra merchant GrabFood, kami percaya teknologi harus bersifat inklusif, sehingga siapa saja bisa menikmati manfaat dari ekonomi digital yang terus berkembang," ujarnya.
Sementara itu, pebisnis kuliner Satrio Supriono (31) kini tetap bisa menghidupi keluarganya berkat digitalisasi, di mana awalnya menekuni usaha percetakan di Jayapura, namun, usaha miliknya terkena imbas bencana banjir dan tanah longsor yang membuatnya harus gulung tikar.
"Sejak usaha percetakan tutup, saya harus memutar otak agar tetap punya penghasilan dan bisa membayar hutang berbekal keahlian memasak istri, akhirnya memulai bisnis kuliner yang diberi nama Ayam Geprek Juragan Sambel," katanya.
Dia menjelaskan bermula dari rumah, Satrio melakukan promosi dengan memanfaatkan media sosial, sampai suatu hari melihat banyak orang mengendarai sepeda motor dan menggunakan jaket hijau, serta melihatnya berada di restoran tempat mengantarkan makanan.
Hal yang sama juga dirasakan Sugiyati (50) yang menggunakan layanan Grab membuatnya banyak belajar mengenai teknologi yang sebelumnya tidak dimengerti, di mana awalnya hanya berjualan kebutuhan pokok di tokonya yang diberi nama Irfan Kios.
“Saya mencoba mengembangkan warung kelontong ini dengan menjadi mitra agen GrabKios, sejak 2017, saya bisa berjualan produk digital seperti pulsa dan paket data selain itu, saya juga dapat melayani transaksi keuangan digital seperti layanan kirim uang, layanan ini membantu lebih banyak pelanggan yang kebanyakan adalah pedagang di Pasar Lama Abepura sehingga bisa langsung mentransfer uang hasil pendapatan hariannya dengan lebih mudah tanpa perlu pergi ke bank yang jaraknya lumayan jauh dari lokasi pasar,” katanya.
Grab kini menyediakan layanan transportasi, pengiriman makanan dan logistik di ratusan kota dan kabupaten, serta menyediakan layanan digital serta finansial di ratusan kota dan kabupaten di Indonesia dengan memberdayakan jutaan mitra pengemudi, mitra pengantaran, merchant UMKM dan agen warung serta individual di Indonesia. Riset CSIS dan Tenggara Institute menemukan bahwa Grab berkontribusi triliunan bagi perekonomian Indonesia di tahun 2019 melalui empat layanan yakni GrabFood, GrabCar, GrabBike dan GrabKios.