Jayapura (ANTARA) - Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua menunjuk 11 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di wilayah Timur Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi proyek percontohan dalam peningkatan skill atau kemampuan bagi guru dan siswa berbahasa Inggris.

Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua Christian Sohilait di Jayapura, Rabu, mengatakan guna meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris  pihaknya menjalin kerja sama dengan Yayasan Konatinainio (Tangata Language House) yang dikelola Orang Asli Papua (OAP).

"Kini kemampuan berbahasa Inggris sangat dibutuhkan di dunia industri maupun usaha. Karenaitu, penting sekali program ini dilaksanakan bagi para guru dan siswa SMK,"katanya.

Menurut Christian, melalui program ini, pihaknya berharap ke depan SMK tidak hanya melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki skill tinggi di bidang-bidang tertentu, tetapi juga memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang mumpuni.

“Dari evaluasi banyak anak-anak yang lulus dengan skill yang bagus tetapi begitu masuk ke dunia industri terkendala bahasa Inggris dan akhirnya disalip oleh orang lain,” ujarnya.

Dia menjelaskan program tersebut baru dilaksanakan di 11 SMK saja karena disesuaikan dengan kemampuan anggaran pada instansinya, di mana pihaknya berharap program ini bisa digelar di sekolah lainnya pada tahun depan.

“Kami pilih SMK duluan karena siswa lebih banyak bersentuhan dengan hal-hal yang berkaitan dengan bahasa Inggris, contohnya mesin dan sistem kelistrikan dipastikan semuanya menggunakan kata-kata bahasa Inggris, selain itu pariwisata juga butuh bahasa Inggris,” katanya lagi.

Sementara itu, Kepala SMK Negeri 5 Waibu Kabupaten Jayapura Budi Irianto mengatakan kemampuan berbahasa Inggris ini penting karena akan melanjutkan ke jenjang kerja.

"Jadi Bahasa Inggris ini penting karena siswa bisa langsung beradaptasi dan memiliki nilai plus tersendiri," katanya.

Sementara itu, Manajer Operasional Yayasan Konatinainio (Tangata Language House) Wela Saroi mengatakan kerja sama ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan guru-guru SMK dalam berbahasa Inggris.

"Ini baru tahun pertama,di tahun kedua kami akan melihat kembali apakah kurikulumnya perlu dirombak, di mana harapannya guru tidak mengajarkan Bahasa Inggris yang monoton namun justru pelajaran yang menyenangkan," katanya.

Ke-11 sekolah yang dijadikan proyek percontohan Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua di antaranya SMKN 1 Pariwisata Kota Jayapura, SMKN 2 Bismen Kota Jayapura, SMKN 3 Teknologi dan Rekayasa Kota Jayapura, SMKN 4 Agrobisnis dan Agroteknologi Kota Jayapura.

Serta SMKN 5 Seni dan Industri Kota Jayapura, SMKN 9 Energi dan Pertambangan Kota Jayapura, SMKS Ampari Kota Jayapura, SMKS YPK Kotaraja, SMKN 1 Sentani, SMKS YPKP Sentani dan SMKN 5 Waibu Kabupaten Jayapura.
 

Pewarta : Hendrina Dian Kandipi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024