Wamena (ANTARA) - Masyarakat Distrik Walaik Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua mendambakan adanya puskesmas serta tenaga medis sehingga mudah mendapatkan layanan kesehatan. 

Pelaksana Tugas Kepala Distrik Walaik, Hendrik Lanny, S.Sos di Walaik, Minggu, mengatakan saat ini masyarakat kesulitan menjangkau fasilitas kesehatan.

Banyak pasien meninggal saat dalam perjalanan ke fasilitas kesehatan terdekat membutuhkan waktu yang tidak singkat.

"Di sini tidak ada puskesmas atau rumah sakit sehingga saya biasa bawa pasien ke kota tetapi ternyata di jalan itu tidak tertolong sehingga  kembali sudah menjadi mayat dan saya menyesal," katanya.

Masyarakat lima kampung di distrik itu terus mengusulkan dalam setiap musrenbang dan mengharapkan pemerintah mengakomodir permintaan adanya puskesmas yang menjadi kerinduan mereka.

"Kenapa teman-teman di Distrik Napua, Distrik Wouma, Distrik Asolokobal dekat dengan pusat kota saja ada puskesmasnya, baru kami yang jauh di balik gunung tidak diakomodir," katanya

Jarak antara pusat kota dengan Distrik Walaik kurang lebih 5 kilometer dan melewati jalan berbatuan serta tanjakan tinggi dan curam. Sulitnya akses kendaraan ke distrik ini sehingga biaya sewa kendaraan dari kota ke kantor distrik adalah Rp1,5 juta.

"Kami biasa antar pasien kota dengan cari mobil sendiri atau pakai motor tetapi karena sulit, itu butuh waktu jadi pertolongan tidak secepatnya diperoleh dan buat pasien meninggal di jalan," katanya.

Sekitar 4.000 lebih warga Distrik Walaik ini memang mendapatkan pelayanan kesehatan dari tenaga kesehatan yang dikirim pemerintah melalui program tenaga kijang, namun jumlahnya terbatas dan fasilitasnya pun tidak memadai.

"Harapan kami supaya puskesmas dekat di sini, petugas datang, pelayanan di sini daripada pasien yang kita pelayanan di kota," katanya.

Lima kampung di Distrik Walaik adalah Kampung Induk Walaik, Jelaik, Holima, Walekama dan Kampung Elarek.

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024