Timika (ANTARA) - Manajemen PT Freeport Indonesia melaporkan jumlah karyawan yang bekerja di perusahaan pertambangan itu telah selesai mengikuti vaksinasi COVID-19 sudah mencapai lebih dari 50 persen dengan jumlah dosis diberikan mencapai 25.000 hingga 26.000 dosis.
"Sampai saat ini sudah sekitar 25.000 sampai 26.000 dosis yang telah kami gunakan. Artinya untuk karyawan sudah diatas angka 50 persen yang sudah divaksin," kata Direktur RS Tembagapura dr Darma Iriawan yang dihubungi dari Timika, Kamis.
PTFI menargetkan percepatan program vaksinasi COVID-19 bagi seluruh karyawan dan keluarganya yang berada di area kerja di wilayah Tembagapura, Kabupaten Mimika sebanyak 1.000 dosis vaksin per hari.
Vaksinasi gotong-royong di lingkungan PTFI sendiri baru dimulai pada Mei lalu. Sasaran pemberian suntikan vaksin COVID-19 diutamakan bagi karyawan yang belum pernah terpapar virus corona.
Untuk mencapai target 1.000 dosis suntikan vaksin per hari itu, tim vaksinator terus memberikan edukasi, sosialisasi regulasi kepada calon sasaran penerima vaksin.
Dalam beberapa kasus, menurut dr Darma, terdapat beberapa karyawan khususnya karyawan putra daerah yang menyatakan menolak disuntik vaksin COVID-19.
"Ada yang menolak, tapi tidak seluruhnya karena ada banyak juga karyawan putra daerah yang ingin divaksin," jelasnya.
Pihak perusahaan menargetkan minimal 80 persen karyawan dan keluarga mereka yang bermukim di area kerja mendapatkan vaksinasi COVID-19 secara lengkap yaitu suntikan dosis pertama dan dosis kedua.
"Perusahaan nantinya juga akan melaksanakan regulasi yang telah diatur oleh pemerintah seperti syarat penerbangan harus mengantongi sertifikat vaksin," ujar Darma.
Untuk diketahui, vaksin COVID-19 yang digunakan PTFI bagi karyawan dan keluarganya yaitu Vaksin Sinopharm yang diproduksi oleh perusahaan yang sama yang memproduksi Vaksin Sinovac yang digunakan pemerintah.
Kepala Dinas Kesehatan Mimika Reynold Ubra terus mengimbau warga Kabupaten Mimika harus melakukan vaksinasi yang saat ini masih berlangsung guna meningkatan kekebalan tubuh untuk mencegah penularan COVID-19.
"Sampai saat ini sudah sekitar 25.000 sampai 26.000 dosis yang telah kami gunakan. Artinya untuk karyawan sudah diatas angka 50 persen yang sudah divaksin," kata Direktur RS Tembagapura dr Darma Iriawan yang dihubungi dari Timika, Kamis.
PTFI menargetkan percepatan program vaksinasi COVID-19 bagi seluruh karyawan dan keluarganya yang berada di area kerja di wilayah Tembagapura, Kabupaten Mimika sebanyak 1.000 dosis vaksin per hari.
Vaksinasi gotong-royong di lingkungan PTFI sendiri baru dimulai pada Mei lalu. Sasaran pemberian suntikan vaksin COVID-19 diutamakan bagi karyawan yang belum pernah terpapar virus corona.
Untuk mencapai target 1.000 dosis suntikan vaksin per hari itu, tim vaksinator terus memberikan edukasi, sosialisasi regulasi kepada calon sasaran penerima vaksin.
Dalam beberapa kasus, menurut dr Darma, terdapat beberapa karyawan khususnya karyawan putra daerah yang menyatakan menolak disuntik vaksin COVID-19.
"Ada yang menolak, tapi tidak seluruhnya karena ada banyak juga karyawan putra daerah yang ingin divaksin," jelasnya.
Pihak perusahaan menargetkan minimal 80 persen karyawan dan keluarga mereka yang bermukim di area kerja mendapatkan vaksinasi COVID-19 secara lengkap yaitu suntikan dosis pertama dan dosis kedua.
"Perusahaan nantinya juga akan melaksanakan regulasi yang telah diatur oleh pemerintah seperti syarat penerbangan harus mengantongi sertifikat vaksin," ujar Darma.
Untuk diketahui, vaksin COVID-19 yang digunakan PTFI bagi karyawan dan keluarganya yaitu Vaksin Sinopharm yang diproduksi oleh perusahaan yang sama yang memproduksi Vaksin Sinovac yang digunakan pemerintah.
Kepala Dinas Kesehatan Mimika Reynold Ubra terus mengimbau warga Kabupaten Mimika harus melakukan vaksinasi yang saat ini masih berlangsung guna meningkatan kekebalan tubuh untuk mencegah penularan COVID-19.