Jayapura (ANTARA) - Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) mengharapkan perekonomian masyarakat di wilayah Skouw, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura pada perbatasan RI-Papua Nugini dapat berangsur normal.

Deputi II BNPP Paulus Waterpauw dalam siaran pers kepada Antara di Jayapura, Senin, mengatakan meskipun pintu perbatasan RI-Papua Nugini di Skouw belum dibuka, masyarakat mulai memanfaatkan hari pasar untuk beraktivitas.

"Dalam kunjungan kali ini, diharapkan pasar Skouw yang ada di wilayah perbatasan RI-Papua Nugini ini dapat dibersihkan dan dirapikan, mengingat merupakan serambi pintu masuk serta wajah negara," katanya.

Menurut Waterpauw, pihaknya juga ingin menanamkan rasa bangga pada pelaku usaha di wilayah perbatasan agar memiliki tanggung jawab dalam mengelolanya.

"Meskipun pengelolaan pasar sudah diserahkan tanggung jawabnya kepada pemerintah daerah, namun melalui pembersihan pasar dapat ditindaklanjuti dengan kegiatan lainnya," ujarnya.

Dia menjelaskan apalagi bangunan Pasar Skouw modern dan artistik sehingga membutuhkan perawatan serta pengelolaan yang baik.

"BNPP sendiri diberikan tanggung jawab tempat ibadah, patung Bung Karno, wisma dan aula serba guna yang ada di Perbatasan Skouw," katanya.

Dia menambahkan pihaknya juga mengapresiasi pihak pengelola perbatasan yang sudah membantu membersihkan Pasar Skouw.

Sebelumnya, Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) rencananya akan menggelar festival budaya dan kuliner hingga ibadah Natal bersama masyarakat di Pasar Skouw, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua.

Kegiatan ini bertujuan untuk menjadi pemicu dalam mengembangkan potensi yang ada di perbatasan negara, yakni di areal Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw, sebagaimana arahan dan harapan dari Presiden Joko Widodo dalam mengembangkan ekonomi di tapal batas, sebagai garda terdepan bangsa.

Festival ini hanya menjadi pemicu, meski kini pagar di perbatasan masih ditutup, sehingga masyarakat dari PNG belum datang dan diharapkan aktivitas ekonomi berjalan.

 

Pewarta : Hendrina Dian Kandipi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024