Jayapura (ANTARA) - Melalui program electrifying agriculture, PLN mendukung para pelaku usaha tani, dalam membawa sektor pertanian menjadi lebih maju dan modern. Diwujudkan dengan penggunaan teknologi bertenaga listrik, para petani didorong untuk berinovasi dalam meningkatkan hasil produksi serta menekan biaya operasional. 

Salah satu penerapan electrifying agriculture di Papua Barat berupa pengembangan agrowisata petik buah naga Kelompok Usaha Petani Buah Naga SP4, Manokwari. Program agrowisata tersebut memanfaatkan sinar lampu LED untuk menyinari tanaman buah naga dalam proses pembuahan. Melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PLN memberikan bantuan senilai Rp50 juta rupiah untuk pembelian dan pemasangan instalasi lampu-lampu di ladang tersebut. 

Bupati Manokwari, Hermus Indou, dalam sambutannya saat penyerahan bantuan, menyampaikan apresiasinya terhadap komitmen PLN yang telah mendukung terciptanya wisata petik buah naga pertama kali di Kabupaten Manokwari. Selain dapat meningkatkan hasil produksi, sektor pariwisata juga akan terdampak dengan terpasangnya 150 lampu karena akan menghadirkan spot-spot cantik untuk berfoto di kebun pada malam hari. "Prafi dengan daerah pertanian, saat ini sudah mulai berhasil mengembangkan tanaman buah naga karena kultur tanahnya yang subur. Saat ini dilanjutkan dengan pengembangan agrowisata petik buah naga yang akan menjadi daya tarik tersendiri", ungkap Hermus dalam siaran pers kepada Antara di Jayapura, Senin.

Kebun buah naga seluas 7.500 meter persegi ini, kurang lebih ditanami 300 pohon buah naga dengan jenis mawar yang memiliki daging tebal serta berkulit tipis. Rencananya, bantuan lampu LED tipe 1215 lumen tersebut akan digunakan 10 jam per hari untuk memaksimalkan media penyinaran dalam proses pertumbuhan. 

Salah satu perwakilan kelompok usaha petani buah naga, Sukibun mengungkapkan rasa terima kasih terhadap bantuan yang diberikan oleh PLN. Jika sebelumnya para petani hanya mengandalkan sinar matahari sebagai penerangan, dengan hadirnya bantuan ini proses pertumbuhan buah naga menjadi semakin cepat. "Biasanya kalau cuaca buruk atau tidak ada cahaya kami sering gagal panen atau kalaupun panen hasilnya tidak menentu dengan hasil panen maksimal sebanyak 40.000 kg . Puji Tuhan, PLN berikan bantuan pencahayaan lampu ini sebagai harapan bahwa peluang hasil produksi bisa meningkat," ujar Sukibun. 

Selanjutnya, Sukibun menjelaskan bahwa pengembangan lainnya akan terus dilakukan. Rencananya para petani akan mencoba membuat produk olahan buah naga seperti jus dan keripik ketika hasil panen melimpah. Tak hanya itu, melihat potensi wisata yang ada, kedepannya kebun buah naga akan dibuka untuk umum hingga pukul 7 malam. 

Disisi lain, Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Manokwari, Roberth Rumsaur mengatakan, bantuan ini sebagai salah satu wujud komitmen PLN untuk memperkenalkan program electrifying agriculture kepada para pelaku usaha tani. Dengan penggunaan listrik yang andal dan mudah dijangkau tentunya akan meningkatkan hasil panen yang dapat dilakukan sepanjang tahun. “Kami berharap selain memudahkan para petani, bantuan ini juga tentunya memberi dukungan solusi peningkatan kesejahteraan karena biaya produksi bisa lebih efisien,” papar Roberth. 

Pewarta : Redaktur Papua
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2024