Biak (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) mengajak masyarakat Kabupaten Biak Numfor di berbagai kampung untuk menerapkan pola 3M plus untuk mencegah penyakit demam berdarah dengue (DBD).
PSN 3M Plus.
"Pola 3M itu, Menguras tempat penampungan air, Menutup rapat tempat bak mandi maupun drum serta Mendaur ulang barang bekas yang potensi tempat perkembangbiakan nyamuk DBD," kata Kabid Pengendalian Pencegahan Penyakit Dinkes Ruslan Epid di Biak, Senin.
Lebih lanjut, Ruslan menjelaskan Plus-nya adalah bentuk pencegahan tambahan antara lain memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, gotong royong membersihkan lingkungan dan
"Warga Biak juga harus selalu membiasakan diri menerapkan perilaku hidup sehat dan bersih (PHBS)," ujarnya.
Ia menyebut, pihaknya juga sudah membagikan obat abate ke masyarakat untuk disebarkan ke penampungan air seperti bak mandi agar larva nyamuk mati.
Ruslan menyebut, hingga September kasus penyakit DBD sebanyak 32 kasus dan nol kasus meninggal
Diakui Ruslan, dari usia warga Biak Numfor yang terjangkit DBD kelompok usia 5-9 tahun sebanyak 14 kasus, usia 10-14 sebanyak 8 kasus, usia 1-4 sebanyak 6 kasus, kurang dari 1 tahun sebanyak tiga kasus serta di atas 15 tahun satu kasus.
Berdasarkan kelurahan tempat tinggal, menurut Ruslan, Sumberker tujuh kasus, Mandala lima kasus, Samofa empat kasus dan lain-lain 1 satu kasus
"Sampai Oktober total kasus demam berdarah 32 kasus," ujarnya.
Ruslan menyebut, kasus penyakit DBD muncul karena banyak tempat tergenang yang menjadi tempat nyamuk aedes aegypti bertelur sehingga populasinya meledak.
"Karena siklus hidup nyamuk Aedes Aegypti penyebab demam berdarah 70-80 persen hidup di air," imbuh Ruslan.
PSN 3M Plus.
"Pola 3M itu, Menguras tempat penampungan air, Menutup rapat tempat bak mandi maupun drum serta Mendaur ulang barang bekas yang potensi tempat perkembangbiakan nyamuk DBD," kata Kabid Pengendalian Pencegahan Penyakit Dinkes Ruslan Epid di Biak, Senin.
Lebih lanjut, Ruslan menjelaskan Plus-nya adalah bentuk pencegahan tambahan antara lain memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, gotong royong membersihkan lingkungan dan
memeriksa tempat-tempat penampungan air.
"Warga Biak juga harus selalu membiasakan diri menerapkan perilaku hidup sehat dan bersih (PHBS)," ujarnya.
Ia menyebut, pihaknya juga sudah membagikan obat abate ke masyarakat untuk disebarkan ke penampungan air seperti bak mandi agar larva nyamuk mati.
Ruslan menyebut, hingga September kasus penyakit DBD sebanyak 32 kasus dan nol kasus meninggal
Diakui Ruslan, dari usia warga Biak Numfor yang terjangkit DBD kelompok usia 5-9 tahun sebanyak 14 kasus, usia 10-14 sebanyak 8 kasus, usia 1-4 sebanyak 6 kasus, kurang dari 1 tahun sebanyak tiga kasus serta di atas 15 tahun satu kasus.
Berdasarkan kelurahan tempat tinggal, menurut Ruslan, Sumberker tujuh kasus, Mandala lima kasus, Samofa empat kasus dan lain-lain 1 satu kasus
"Sampai Oktober total kasus demam berdarah 32 kasus," ujarnya.
Ruslan menyebut, kasus penyakit DBD muncul karena banyak tempat tergenang yang menjadi tempat nyamuk aedes aegypti bertelur sehingga populasinya meledak.
"Karena siklus hidup nyamuk Aedes Aegypti penyebab demam berdarah 70-80 persen hidup di air," imbuh Ruslan.