Sentani (ANTARA) - Dinas Perkebunan dan Peternakan (Dipernak) Kabupaten Jayapura telah memusnahkan puluhan babi di dua kampung di Distrik Sentani Timur daerah setempat guna mencegah penyebaran penyakit demam babi Afrika atau African Swine Fever (ASF).
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jayapura Jenny S Deda di Sentani, Senin mengatakan kematian puluhan ternak babi di Kampung Ayapo dan Nolokla Distrik Sentani Timur memang terindentifikasi demam babi Afrika.
“Kasus kematian puluhan babi itu memang terjangkit demam babi Afrika, hal itu diperoleh setelah tim dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Papua turun untuk melakukan pemeriksaan,” katanya.
Menurut Jenny, untuk memutus kecemasan masyarakat maka pihaknya telah melakukan pemusnahan terhadap puluhan ternak babi yang mati tersebut dengan cara dikubur.
“Langkah yang diambil ialah dengan mengubur ternak babi yang mati secara mendadak supaya masyarakat tidak khawatir tentang penyebaran demam babi Afrika pada wilayah lainnya di Kabupaten Jayapura,” ujarnya.
Dia menjelaskan pemusnahan dengan cara dikubur juga bertujuan untuk mencegah kematian serupa kepada ternak babi lainnya karena diketahui penyebaran demam babi Afrika bisa terjadi dalam radius 100 meter.
“Secara teori radius 100 meter itu penyakit yang menyebabkan kematian puluhan ternak babi di dua kampung Ayapo dan Nolokla bisa menyerang ternak lainnya kalau tidak dihentikan dengan segera,” katanya.
Dia menambahkan dengan kejadian ini diharapkan peternak terus membangun komunikasi dengan Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jayapura guna memperoleh vaksin atau informasi untuk mengatasi demam babi Afrika.
“Tentu kami berharap kondisi ini tidak mempengaruhi aktivitas peternakan babi di Kabupaten Jayapura, karena sejauh ini virus tersebut hanya menyerang Kampung Ayapo dan Nolokla di Sentani Timur,” ujarnya.