Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua menyekolahkan 10 warga lokal menjadi dokter untuk menjawab ketersediaan tenaga dokter dalam pelayanan kesehatan masyarakat di daerah itu .
Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua di Distrik Ibele, Senin, mengatakan jumlah dokter di wilayah itu terbatas, sedangkan masyarakat membutuhkan kehadiran mereka untuk pelayanan kesehatan.
"Yang sekarang saya fokus adalah 10 dokter, yang kita lagi kerja sama dengan Universitas Cenderawasih (Uncen) di Jayapura. Mudah-mudahan dalam waktu dekat mereka sudah bisa kuliah. Itu sangat penting karena sesuai kebutuhan kita," katanya.
Mantan Wakil Bupati Jayawijaya dua periode itu, memastikan tidak hanya infrastruktur jalan, kantor-kantor, dan puskesmas yang menjadi perhatian pemerintah, namun ketersediaan sumber daya manusia juga menjadi kepedulian pemerintah.
"Kita bangun infrastruktur di distrik tetapi harus ada anak-anak daerah yang menempati infrastruktur itu, misalnya dokter untuk ditempatkan di puskesmas," katanya.
Jhon memastikan 10 anak daerah itu bukan berasal dari pusat kota namun mereka berasal dari daerah distrik di pinggiran Kabupaten Jayawijaya.
Pemerintah daerah setempat, katanya, fokus kepada anak-anak distrik pinggiran agar ketika selesai, mereka bisa langsung dikembalikan ke distrik tempat mereka berada.
Dengan sistem itu, ia optimistis mereka tidak akan meninggalkan tempat tugas ketika diberikan tanggung jawab merawat masyarakat setempat.
Salah satu anak yang dibantu pemerintah untuk menjadi dokter, berasal dari Distrik Ibele.
"Kami ambil dari distrik-distrik, termasuk satu anak perempuan dari Distrik Ibele, sekarang lagi lanjut kuliah di Jayapura untuk kedokteran. Dia tidak tahu Jayapura tetapi punya keinginan untuk menjadi dokter dan sekarang kuliah di Jayapura," katanya.
Ia mengharapkan anak-anak yang mendapat dukungan itu, melaksanakan perkuliahan dengan baik sehingga selesai tepat waktu.
"Setelah kembali, kita akan tempatkan mereka ke distrik masing-masing. Sistem pembiayaannya perkuliahan itu kami dari pemerintah selalu mendukung," katanya.
Jhon memastikan selain dokter, pemerintah juga menyekolahkan beberapa anak untuk menjadi pilot.
Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua di Distrik Ibele, Senin, mengatakan jumlah dokter di wilayah itu terbatas, sedangkan masyarakat membutuhkan kehadiran mereka untuk pelayanan kesehatan.
"Yang sekarang saya fokus adalah 10 dokter, yang kita lagi kerja sama dengan Universitas Cenderawasih (Uncen) di Jayapura. Mudah-mudahan dalam waktu dekat mereka sudah bisa kuliah. Itu sangat penting karena sesuai kebutuhan kita," katanya.
Mantan Wakil Bupati Jayawijaya dua periode itu, memastikan tidak hanya infrastruktur jalan, kantor-kantor, dan puskesmas yang menjadi perhatian pemerintah, namun ketersediaan sumber daya manusia juga menjadi kepedulian pemerintah.
"Kita bangun infrastruktur di distrik tetapi harus ada anak-anak daerah yang menempati infrastruktur itu, misalnya dokter untuk ditempatkan di puskesmas," katanya.
Jhon memastikan 10 anak daerah itu bukan berasal dari pusat kota namun mereka berasal dari daerah distrik di pinggiran Kabupaten Jayawijaya.
Pemerintah daerah setempat, katanya, fokus kepada anak-anak distrik pinggiran agar ketika selesai, mereka bisa langsung dikembalikan ke distrik tempat mereka berada.
Dengan sistem itu, ia optimistis mereka tidak akan meninggalkan tempat tugas ketika diberikan tanggung jawab merawat masyarakat setempat.
Salah satu anak yang dibantu pemerintah untuk menjadi dokter, berasal dari Distrik Ibele.
"Kami ambil dari distrik-distrik, termasuk satu anak perempuan dari Distrik Ibele, sekarang lagi lanjut kuliah di Jayapura untuk kedokteran. Dia tidak tahu Jayapura tetapi punya keinginan untuk menjadi dokter dan sekarang kuliah di Jayapura," katanya.
Ia mengharapkan anak-anak yang mendapat dukungan itu, melaksanakan perkuliahan dengan baik sehingga selesai tepat waktu.
"Setelah kembali, kita akan tempatkan mereka ke distrik masing-masing. Sistem pembiayaannya perkuliahan itu kami dari pemerintah selalu mendukung," katanya.
Jhon memastikan selain dokter, pemerintah juga menyekolahkan beberapa anak untuk menjadi pilot.