Jayapura (ANTARA) - Rumah Sakit Provita menggandeng Persatuan Bedah Endo Laparoscopic (PBSI) menggelar simposium dan workshop diikuti 100 dokter bedah, dokter umum dan paramedis di Jayapura, Papua.

Direktur RS Provita drg Fansca Titaheluw, seusai pembukaan simposium Jumat mengakui, kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan para dokter dan tenaga medis lainnya.

Penanganan melalui bedah endo laparoscopic selain mempercepat kesembuhan juga meminimalisir luka terbuka .

Selama kegiatan akan dibarengi dengan operasi yang dapat disaksikan para peserta yang berjumlah 100 orang yang berasal dari berbagai daerah di bagian timur Indonesia, seperti dari Makassar, kata drg Franca.

Diakui, RS Provita sendiri sudah memiliki dan melakukan bedah endo laparoscopic sejak tahun 2022.

"Mudah-mudahan dengan dilaksanakannya simposium dan workshop maka kemampuan dokter maupun tenaga kesehatan lainnya meningkat, " harap Direktur RS Provita Jayapura drg Franca Titaheluw.

Wakil Ketua PBSI dr Berlian Sutedja mengakui, saat ini ada 200 dokter yang memiliki kemampuan melakukan bedah dengan endo laparoscopic dan jumlah itu masih terbatas mengingat saat ini makin banyak rumah sakit yang memiliki peralatan tersebut. Sebetulnya jumlah dokter bedah sekitar 600 orang. Saat ini bedah minimal invasif sudah berkembang sehingga para dokter harus terus melatih agar memiliki kemampuan, kata dr Berlian SpB.

Ketua Perhimpunan Endoskopi Laparoscopic Surgeon Asia Prof Davide Lamanto mengaku perkembangan penggunaan endo laparoscopic di Tanah Papua cukup baik.

"Saya sangat mengapresiasi dilaksanakan kegiatan ini dan berharap para dokter terus berlatih karena biasanya membutuhkan waktu 10-15 tahun sedangkan bagi perawat 6-7 tahun, " kata Prof Lamanto.

Pewarta : Evarukdijati
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024