Timika (ANTARA) - Dinas Pertanian Hortikultura dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, menanam komoditas jagung di lahan seluas 500 hektare bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2023.
Kepala Dinas Pertanian Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Mimika Alice Irene Wanma di Timika, Selasa, mengatakan saat ini pihaknya telah menanam jagung pada beberapa titik lokasi di daerah tersebut.
"Kami mendapat bantuan bibit komoditas jagung sebanyak 8.000 ton dari Pemerintah Pusat," katanya.
Menurut Alice, lahan 500 hektare ini berada di Distrik Mimika Baru, Distrik Wania serta tersebar di Kabupaten Mimika karena pihaknya tidak memiliki lahan seluas itu pada satu lokasi.
"Karena kita tidak punya lahan seluas 500 hektare pada satu lokasi jadi kita sebar pada beberapa distrik di Mimika dan total lahan 500 hektare," ujarnya.
Dia menjelaskan komoditas jagung yang ditanam oleh pihaknya pada setiap lahan, dipantau melalui kamera online oleh Pemerintah Pusat.
"Jadi 8.000 ton komoditas jagung ini kita sebar pada lahan-lahan yang ada sambil dipantau langsung dari Jakarta," katanya lagi.
Dia menambahkan pihaknya juga telah menyiapkan peralatan pengolah komoditas jagung setelah proses panen, sehingga menghasilkan nilai jual yang lebih tinggi.
"Kami menyiapkan alat perontok biji jagung dan mesin penggiling untuk mengubah jagung menjadi tepung, saat ini kita hanya tinggal menunggu musim panen," ujarnya lagi.
Kepala Dinas Pertanian Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Mimika Alice Irene Wanma di Timika, Selasa, mengatakan saat ini pihaknya telah menanam jagung pada beberapa titik lokasi di daerah tersebut.
"Kami mendapat bantuan bibit komoditas jagung sebanyak 8.000 ton dari Pemerintah Pusat," katanya.
Menurut Alice, lahan 500 hektare ini berada di Distrik Mimika Baru, Distrik Wania serta tersebar di Kabupaten Mimika karena pihaknya tidak memiliki lahan seluas itu pada satu lokasi.
"Karena kita tidak punya lahan seluas 500 hektare pada satu lokasi jadi kita sebar pada beberapa distrik di Mimika dan total lahan 500 hektare," ujarnya.
Dia menjelaskan komoditas jagung yang ditanam oleh pihaknya pada setiap lahan, dipantau melalui kamera online oleh Pemerintah Pusat.
"Jadi 8.000 ton komoditas jagung ini kita sebar pada lahan-lahan yang ada sambil dipantau langsung dari Jakarta," katanya lagi.
Dia menambahkan pihaknya juga telah menyiapkan peralatan pengolah komoditas jagung setelah proses panen, sehingga menghasilkan nilai jual yang lebih tinggi.
"Kami menyiapkan alat perontok biji jagung dan mesin penggiling untuk mengubah jagung menjadi tepung, saat ini kita hanya tinggal menunggu musim panen," ujarnya lagi.