Sentani (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Jayapura menyatakan empat peserta didik program gerakan baca tulis (Gabus) sudah bisa membaca dan menulis.
"Tentu ini prestasi yang patut dibanggakan karena kepolisian membantu pemerintah daerah dalam mengentaskan buta aksara di Kabupaten Jayapura," kata Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus WA Maclarimboen melalui AKP Katharina HL Aya dalam siaran pers yang diterima di Jayapura, Sabtu.
Dia mengatakan program Gabus terus dilakukan di semua wilayah hukum Polres Jayapura.
“Kami selama ini sangat konsisten mengajar empat peserta didik yakni mama Ina Kogoya (43), Emitera Kogoya (21), Nonce Kogoya (19) dan Nonde Kogoya (14) dan puji Tuhan mereka sudah bisa baca dan tulis meski belum lancar,” katanya.
Menurut Katharina, walaupun sudah terlihat lancar dalam menulis dan membaca mama-mama tersebut terus dipersiapkan agar dapat lulus mengikuti ujian progam Gabus.
“Kami juga selain memberikan pendidikan dasar baca tulis kepada peserta didik, tetapi juga perlu untuk mengukur sejauh mana capaian pendidikan yang diterima mereka melalui ujian,” ujarnya.
Dia menjelaskan proses belajar yang dilakukan sudah berlangsung kurang lebih enam bulan dan terlihat sudah ada perubahan dalam membaca maupun menulis.
"Semangat mereka untuk datang belajar bersama kami membuahkan hasil yang cukup signifikan, mama-mama yang awalnya tidak tahu baca tulis sekarang dapat terlihat perkembangannya," katanya.
Dia menambahkan kegiatan atau program Gabus akan berlanjut pada ujian dan peserta didik jika dinyatakan lulus akan mendapatkan surat keterangan melek aksara (SUKMA) yang diterbitkan Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura.
“Selama ini program Gabus merupakan gagasan dari Kapolres Jayapura yang telah mendapat dukungan dari dinas pendidikan setempat dalam mendukung pemberantasan buta aksara,” ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polres Jayapura: Empat peserta didik Gabus sudah bisa baca tulis
"Tentu ini prestasi yang patut dibanggakan karena kepolisian membantu pemerintah daerah dalam mengentaskan buta aksara di Kabupaten Jayapura," kata Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus WA Maclarimboen melalui AKP Katharina HL Aya dalam siaran pers yang diterima di Jayapura, Sabtu.
Dia mengatakan program Gabus terus dilakukan di semua wilayah hukum Polres Jayapura.
“Kami selama ini sangat konsisten mengajar empat peserta didik yakni mama Ina Kogoya (43), Emitera Kogoya (21), Nonce Kogoya (19) dan Nonde Kogoya (14) dan puji Tuhan mereka sudah bisa baca dan tulis meski belum lancar,” katanya.
Menurut Katharina, walaupun sudah terlihat lancar dalam menulis dan membaca mama-mama tersebut terus dipersiapkan agar dapat lulus mengikuti ujian progam Gabus.
“Kami juga selain memberikan pendidikan dasar baca tulis kepada peserta didik, tetapi juga perlu untuk mengukur sejauh mana capaian pendidikan yang diterima mereka melalui ujian,” ujarnya.
Dia menjelaskan proses belajar yang dilakukan sudah berlangsung kurang lebih enam bulan dan terlihat sudah ada perubahan dalam membaca maupun menulis.
"Semangat mereka untuk datang belajar bersama kami membuahkan hasil yang cukup signifikan, mama-mama yang awalnya tidak tahu baca tulis sekarang dapat terlihat perkembangannya," katanya.
Dia menambahkan kegiatan atau program Gabus akan berlanjut pada ujian dan peserta didik jika dinyatakan lulus akan mendapatkan surat keterangan melek aksara (SUKMA) yang diterbitkan Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura.
“Selama ini program Gabus merupakan gagasan dari Kapolres Jayapura yang telah mendapat dukungan dari dinas pendidikan setempat dalam mendukung pemberantasan buta aksara,” ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polres Jayapura: Empat peserta didik Gabus sudah bisa baca tulis