Biak (ANTARA) - Pelaku usaha peternakan orang asli Papua (OAP) hingga awal tahun 2024 masih menjaga pemenuhan pasokan kebutuhan telur ayam lokal untuk masyarakat di Kabupaten Biak Numfor dan daerah pemekaran Kabupaten Supiori.
"Puji Tuhan sampai saat ini suplai telur ayam dari puluhan peternak OAP untuk warga Biak tetap terpenuhi dengan aman meskipun ada sebagian ayam petelur kena penyakit ayam," ujar Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Biak Numfor Immanuel Naap dihubungi di Biak, Sabtu.
Diakuinya, untuk harga telur ayam ras dijual di tingkat pengecer peternak sebesar Rp60 ribu/rak hingga Rp65 ribu/rak.
Sementara jika telur ayam ras dijual tingkat pengecer di pasaran, lanjut Immanuel, harganya mencapai Rp65 ribu/rak hingga Rp70 ribu/rak.
"Tetapi kami bersyukur karena suplai telur ayam ras tetap dipenuhi peternak OAP untuk kebutuhan warga Biak sekitarnya," sebut Immanuel.
Dia mengatakan, kebutuhan telur ayam di Biak mencapai 500 rak hingga 1.000 rak sudah 100 persen di pasok peternak pelaku usaha OAP.
Dari data yang ada saat ini, lanjut dia, ada sekitar 90 pelaku usaha peternak OAP yang sampai tahun 2024 ini masih eksis menekuni bisnis usaha peternakan ayam petelur di wilayah Distrik Biak, Distrik Sama dan sejumlah Distrik lainnya.
"Pemkab Biak Numfor lewat Dinas Pertanian Ketahanan Pangan terus melakukan pendampingan kepada peternak OAP di Biak," ujarnya.
Salah satu peternak OAP Sampari mengaku hingga saat ini kebutuhan telur ayam Biak masih lancar dipasok pelaku usaha ternak OAP.
"Hasil ternak telur ayam dijual ke penjual di pasar," katanya.
"Puji Tuhan sampai saat ini suplai telur ayam dari puluhan peternak OAP untuk warga Biak tetap terpenuhi dengan aman meskipun ada sebagian ayam petelur kena penyakit ayam," ujar Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Biak Numfor Immanuel Naap dihubungi di Biak, Sabtu.
Diakuinya, untuk harga telur ayam ras dijual di tingkat pengecer peternak sebesar Rp60 ribu/rak hingga Rp65 ribu/rak.
Sementara jika telur ayam ras dijual tingkat pengecer di pasaran, lanjut Immanuel, harganya mencapai Rp65 ribu/rak hingga Rp70 ribu/rak.
"Tetapi kami bersyukur karena suplai telur ayam ras tetap dipenuhi peternak OAP untuk kebutuhan warga Biak sekitarnya," sebut Immanuel.
Dia mengatakan, kebutuhan telur ayam di Biak mencapai 500 rak hingga 1.000 rak sudah 100 persen di pasok peternak pelaku usaha OAP.
Dari data yang ada saat ini, lanjut dia, ada sekitar 90 pelaku usaha peternak OAP yang sampai tahun 2024 ini masih eksis menekuni bisnis usaha peternakan ayam petelur di wilayah Distrik Biak, Distrik Sama dan sejumlah Distrik lainnya.
"Pemkab Biak Numfor lewat Dinas Pertanian Ketahanan Pangan terus melakukan pendampingan kepada peternak OAP di Biak," ujarnya.
Salah satu peternak OAP Sampari mengaku hingga saat ini kebutuhan telur ayam Biak masih lancar dipasok pelaku usaha ternak OAP.
"Hasil ternak telur ayam dijual ke penjual di pasar," katanya.