Jayapura (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jayapura, Papua, menyerahkan bantuan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI berupa 218 alat antropometri kepada puskesmas dan posyandu untuk menimbang, mengukur tinggi badan, dan lingkar lengan anak.
Kepala Dinkes Kota Jayapura Ni Nyoman Sri Antari di Jayapura, Selasa, mengatakan pihaknya berkeinginan setiap kader posyandu di daerah itu benar-benar bisa melaksanakan tugas dalam menimbang berat badan anak dengan baik.
"Sebenarnya dengan alat antropometri ini juga kami ingin meningkatkan kapasitas kader, sehingga dalam melakukan pengukuran tidak ada kesalahan, karena jika salah angka stunting di Kota Jayapura bisa mengalami kenaikan terus," katanya.
Saat ini, kata dia, ada 220 posyandu dan 14 puskesmas di Kota Jayapura. Ia berharap dengan bantuan 218 alat antropometri semakin meningkatkan pelayanan, terutama pelayanan gizi anak. Sebelumnya sudah ada bantuan 90 alat antropometri yang telah dibagikan ke posyandu.
Dengan adanya alat antropometri tersebut, kata dia, diharapkan para kader di setiap posyandu tidak keliru dalam menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan anak.
"Karena yang namanya menimbang dan mengukur itu membutuhkan ketelitian, sehingga tidak terjadi kesalahan yang tentunya akan berdampak pada angka stunting," ujarnya.
Pihaknya mencatat angka stunting di Kota Jayapura pada Desember 2023 sebanyak 2.500 kasus. Hal itu menjadi salah satu fokus Dinkes untuk melakukan pencegahan tahun ini.
Asisten II Bidang Pembangunan Setda Kota Jayapura Widi Hartanti mengatakan bantuan alat antropometri sangat membantu para kader untuk melakukan pemeriksaan kesehatan ibu hamil dan balita.
"Sehingga pencegahan stunting bisa dilakukan sejak dini. Dengan demikian kami berharap semua kader posyandu dapat menggunakan alat ini dengan baik dalam menimbang anak," katanya.
Kepala Dinkes Kota Jayapura Ni Nyoman Sri Antari di Jayapura, Selasa, mengatakan pihaknya berkeinginan setiap kader posyandu di daerah itu benar-benar bisa melaksanakan tugas dalam menimbang berat badan anak dengan baik.
"Sebenarnya dengan alat antropometri ini juga kami ingin meningkatkan kapasitas kader, sehingga dalam melakukan pengukuran tidak ada kesalahan, karena jika salah angka stunting di Kota Jayapura bisa mengalami kenaikan terus," katanya.
Saat ini, kata dia, ada 220 posyandu dan 14 puskesmas di Kota Jayapura. Ia berharap dengan bantuan 218 alat antropometri semakin meningkatkan pelayanan, terutama pelayanan gizi anak. Sebelumnya sudah ada bantuan 90 alat antropometri yang telah dibagikan ke posyandu.
Dengan adanya alat antropometri tersebut, kata dia, diharapkan para kader di setiap posyandu tidak keliru dalam menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan anak.
"Karena yang namanya menimbang dan mengukur itu membutuhkan ketelitian, sehingga tidak terjadi kesalahan yang tentunya akan berdampak pada angka stunting," ujarnya.
Pihaknya mencatat angka stunting di Kota Jayapura pada Desember 2023 sebanyak 2.500 kasus. Hal itu menjadi salah satu fokus Dinkes untuk melakukan pencegahan tahun ini.
Asisten II Bidang Pembangunan Setda Kota Jayapura Widi Hartanti mengatakan bantuan alat antropometri sangat membantu para kader untuk melakukan pemeriksaan kesehatan ibu hamil dan balita.
"Sehingga pencegahan stunting bisa dilakukan sejak dini. Dengan demikian kami berharap semua kader posyandu dapat menggunakan alat ini dengan baik dalam menimbang anak," katanya.