Biak (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Biak Numfor, Papua, membangun bank sampah di Distrik Biak Timur.
"Satu bank sampah Distrik Biak Timur dikelola orang asli Papua Yehezkiel Kurni," ujar Kepala DLH Biak Numfor Iwan Ismulyanto di Biak,Sabtu.
Menurut dia, pembangunan bank sampah Distrik Biak Timur sesuai dengan rencana strategis daerah yang sudah dibuat.
Iwan mengatakan keterlibatan warga dalam mengolah sampah bernilai ekonomis menjadi upaya menambah penghasilan keluarga.
"Dari tumpukan sampah berupa kertas, botol bekas, plastik, kardus, dan limbah rumah tangga bisa diolah dan mendatangkan uang," ujarnya.
Ia menyebutkan peluang ini yang dimanfaatkan rang asli Papua Yehezkiel Kurni untuk membantu pemerintah menangani limbah sampah dengan mendirikan bank sampah.
Dengan dibangunnya bank sampah Distrik Biak Timur, lanjut dia, hingga saat ini Kabupaten Biak Numfor sudah mempunyai tiga unit bank sampah.
"Tiga bank sampah itu, yakni Bank Sampah Pasar Darfuar, Bank Sampah Amanah Recyle Berkah Ridge Distrik Samofa dan Distrik Biak Timur," katanya.
Menurut dia, keterlibatan masyarakat lokal menangani limbah sampah patut diberikan apresiasi.
"Ini satu respons positif masyarakat ikut membantu mengolah limbah sampah menjadi bernilai ekonomi bagi keluarga," ujarnya.
Salah satu warga Biak pengolah limbah sampah Jack Rumbekwan mengatakan turut andil membantu pemerintah mengelola limbah sampah dengan metode 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
"Dari hasil pengolahan sampah plastik, botol, kertas, dan limbah sampah lainnya dijadikan beragam barang rumah tangga yang bisa mendatangkan uang," katanya.
Berdasarkan data DLH Biak Numfor limbah sampah rumah tangga dan pasar yang diangkut ke tempat pembuangan akhir mencapai 60 ton per hari.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DLH bangun bank sampah Distrik Biak Timur
"Satu bank sampah Distrik Biak Timur dikelola orang asli Papua Yehezkiel Kurni," ujar Kepala DLH Biak Numfor Iwan Ismulyanto di Biak,Sabtu.
Menurut dia, pembangunan bank sampah Distrik Biak Timur sesuai dengan rencana strategis daerah yang sudah dibuat.
Iwan mengatakan keterlibatan warga dalam mengolah sampah bernilai ekonomis menjadi upaya menambah penghasilan keluarga.
"Dari tumpukan sampah berupa kertas, botol bekas, plastik, kardus, dan limbah rumah tangga bisa diolah dan mendatangkan uang," ujarnya.
Ia menyebutkan peluang ini yang dimanfaatkan rang asli Papua Yehezkiel Kurni untuk membantu pemerintah menangani limbah sampah dengan mendirikan bank sampah.
Dengan dibangunnya bank sampah Distrik Biak Timur, lanjut dia, hingga saat ini Kabupaten Biak Numfor sudah mempunyai tiga unit bank sampah.
"Tiga bank sampah itu, yakni Bank Sampah Pasar Darfuar, Bank Sampah Amanah Recyle Berkah Ridge Distrik Samofa dan Distrik Biak Timur," katanya.
Menurut dia, keterlibatan masyarakat lokal menangani limbah sampah patut diberikan apresiasi.
"Ini satu respons positif masyarakat ikut membantu mengolah limbah sampah menjadi bernilai ekonomi bagi keluarga," ujarnya.
Salah satu warga Biak pengolah limbah sampah Jack Rumbekwan mengatakan turut andil membantu pemerintah mengelola limbah sampah dengan metode 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
"Dari hasil pengolahan sampah plastik, botol, kertas, dan limbah sampah lainnya dijadikan beragam barang rumah tangga yang bisa mendatangkan uang," katanya.
Berdasarkan data DLH Biak Numfor limbah sampah rumah tangga dan pasar yang diangkut ke tempat pembuangan akhir mencapai 60 ton per hari.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DLH bangun bank sampah Distrik Biak Timur