Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura, Papua, terus mengingatkan semua warga di daerah ini untuk melindungi hutan sebagai sumber air bagi kehidupan manusia.

Penjabat (Pj) Wali Kota Jayapura Frans Pekey di Jayapura, Kamis, mengatakan saat ini debit air di daerah itu mengalami penurunan karena ada banyak kawasan yang sudah dijadikan sebagai lahan perkebunan maupun perumahan warga.

"Untuk itu kami terus meminta supaya seluruh warga tidak melakukan penebangan pohon sembarangan, khususnya di daerah resapan air," kata Pekey.

Menurut Pekey, jika lahan yang menjadi tempat pohon yang merupakan penahan air dirambah secara besar-besaran, maka bisa menimbulkan kekeringan dan itu akan membuat rugi masyarakat Kota Jayapura

"Apalagi jumlah penduduk Kota Jayapura semakin bertambah, otomatis kebutuhan air juga akan meningkat," ujarnya.

Terkait air, ia menyoroti  tingkat kebocoran dan sambungan pipa air secara ilegal sering terjadi. Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar melapor ke PT Air Minum Jayapura terkait hal tersebut. 

"Kami juga mengingatkan supaya semua pelanggan PT Air Minum Jayapura agar membayar tagihan air tepat waktu, sebab selain menghidupkan perusahaan  juga berkontribusi terhadap pendapatan asli daerah," kata Pekey. 

Dia mengharapkan sumber air yang saat ini tersedia maupun sumber air baru yang ditemukan oleh PT Air Minum Jayapura dapat dikelola secara maksimal sehingga kebutuhan warga terkait air bersih bisa terpenuhi.

Pewarta : Ardiles Leloltery
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024