Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya Papua Pegunungan menyebut efisiensi anggaran tidak mempengaruhi program kerja di daerahnya pada tahun 2025.
Bupati Jayawijaya Athenius Murib di Wamena Kamis mengatakan, meskipun ada efisiensi anggaran program pembangunan tetap harus berjalan.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) daerah itu pada tahun 2025 sebesar Rp1,4 triliun.
“Kita tahu bersama dengan adanya kebijakan anggaran berdasarkan instruksi presiden Nomor: 1 tahun 2025 tentang efisiensi anggaran dalam pelaksanaan pendapatan dan belanja negara dan anggaran pendapatan dan belanja daerah -APBD- tahun 2025,” katanya.
Menurut Bupati Athenius, meskipun begitu pihaknya tetap akan berupaya optimal dalam menyukseskan program kegiatan 2025.
Selain itu, pihaknya juga akan terus menciptakan Kabupaten Jayawijaya sebagai kota damai, aman, nyaman, dan indah.
“Kabupaten Jayawijaya sebagai ibu kota Provinsi Papua Pegunungan berdasarkan Undang-Undang Nomor: 16 tahun 2022, maka tugas besar menanti dalam penataan semua sektor terutama ekonomi,” ujarnya.
Dia menjelaskan, Kabupaten Jayawijaya telah berusia 54 tahun, dan saat ini telah memekarkan tujuh kabupaten lain di Papua Pegunungan.
“Meskipun sudah berusia 54 tahun masih ada tantangan yang harus diselesaikan adalah tentang indeks pembangunan manusia -IPM- yang masih sangat rendah dan ini harus diselesaikan,” katanya.
Dia menambakan, bahkan tingkat kemiskinan di Kabupaten Jayawijaya saat ini 34,71 persen dari rata-rata nasional 9,36 persen.
Jumlah pengangguran terbuka di Kabupaten Jayawijaya 0,56 persen, menurutnya etos kerja serta tingginya potensi bencana banjir Sungai Baliem.
Rawannya potensi konflik sosial antarsuku, terbatasnya infrastruktur dasar diantaranya jalan, jembatan, air bersih, jaringan telekomunikasi, dan jaringan listrik.
“Ini akan menjadi tugas besar kami untuk mengatasi semua permasalahan sosial tersebut sehingga menjadikan daerah maju di Tanah Papua dan Indonesia,” ujarnya.