Sentani (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua meminta Palang Merah Indonesia (PMI) setempat dapat meningkatkan strategi pelayanan donor darah untuk tujuan kemanusiaan.

Hal ini menyusul permintaan darah cukup tinggi awal tahun hingga Mei 2024 namun stok cukup terbatas di PMI Kabupaten Jayapura.

Penjabat Bupati Jayapura Triwarno Purnomo di Sentani, Sabtu, mengatakan pendekatan kemanusiaan perlu dilakukan untuk mengajak lembaga negeri, swasta, dunia usaha maupun perbankan supaya mau mendonorkan darah.

“PMI harus memiliki banyak strategi, koneksivitas bagaimana bisa menarik orang mau mendonorkan darah untuk kebutuhan kemanusiaan,” katanya.

Menurutnya, donor darah juga bisa dilalukan oleh siswa-siswa pelajar setingkat SMA/SMA serta guru-guru di Kabupaten Jayapura.

“Penanggung jawab PMI Kabupaten Jayapura harus dapat membangun jaringan sehingga masyarakat rutin melakukan donor darah agar kebutuhan darah menjadi tercukupi,” ujarnya.

Dia menjelaskan kebutuhan darah begitu tinggi, kadangkala ketika permintaan tinggi malahan stok atau persediaan darah di PMI kosong.

“Untuk menjawab itu maka PMI harus lebih rutin melalukan aksi pendonoran darah dengan melibatkan semua pihak di Kabupaten Jayapura yang peduli terhadap kemanusiaan,” katanya.

Dia juga mengajak aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Jayapura supaya rutin mendonorkan darah sebagai upaya membantu menyelamatkan nyawa manusia dengan darah.

“Setetes darah kita bisa membantu menyelamatkan nyawa manusia yang memang sangat membutuhkannya,” ujarnya.

PMI Kabupaten Jayapura menyediakan harga darah per kantong sesuai dengan aturan yang berlaku Rp360 ribu baik itu diperoleh peserta BPJS maupun nonBPJS.

Pewarta : Yudhi Efendi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024