Sentani (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura memprogramkan gerakan tanam bagi masyarakat di 139 kampung dan lima kelurahan daerah setempat.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Jayapura, Papua Delila Giay di Sentani, Selasa mengatakan gerakan tanam didorong supaya lahan kosong atau tidur bisa dimanfaatkan.
“Tujuan dari program gerakan menanam supaya masyarakat di kampung bisa membantu pemerintah daerah mengendalikan inflasi,” katanya.
Menurut Delila, saat ini masih banyak lahan kosong yang tidak digunakan masyarakat di kampung untuk dijadikan lahan produktif.
“Contoh sederhana harga cabai saat ini masih Rp100.000/kg, seandainya masyarakat mengolah lahan kosong menjadi produktif maka harga cabai pasti dalam dikendalikan atau turun,” ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya mendorong masyarakat menanam padi ladang dan jagung yang tidak terlalu banyak menyerap air.
“Padi ladang kalau ditanam di lahan kosong 5-10 hektare maka hasilnya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat, sehingga dapat membantu pengendalian inflasi khususnya harga beras di Kabupaten Jayapura,” katanya.
Dia menambahkan pihaknya akan mendukung bibit dan peralatan bagi masyarakat yang bersedia mengolah lahan tidurnya untuk dijadikan produktif.
“Datang laporkan ke kami, luasan tanah yang mau diolah berapa besar, bibit yang dibutuhkan berapa banyak sehingga akan disiapkan apakah itu padi ladang atau jagung,” ujarnya.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Jayapura Delila Giay juga sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Jayapura.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Jayapura, Papua Delila Giay di Sentani, Selasa mengatakan gerakan tanam didorong supaya lahan kosong atau tidur bisa dimanfaatkan.
“Tujuan dari program gerakan menanam supaya masyarakat di kampung bisa membantu pemerintah daerah mengendalikan inflasi,” katanya.
Menurut Delila, saat ini masih banyak lahan kosong yang tidak digunakan masyarakat di kampung untuk dijadikan lahan produktif.
“Contoh sederhana harga cabai saat ini masih Rp100.000/kg, seandainya masyarakat mengolah lahan kosong menjadi produktif maka harga cabai pasti dalam dikendalikan atau turun,” ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya mendorong masyarakat menanam padi ladang dan jagung yang tidak terlalu banyak menyerap air.
“Padi ladang kalau ditanam di lahan kosong 5-10 hektare maka hasilnya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat, sehingga dapat membantu pengendalian inflasi khususnya harga beras di Kabupaten Jayapura,” katanya.
Dia menambahkan pihaknya akan mendukung bibit dan peralatan bagi masyarakat yang bersedia mengolah lahan tidurnya untuk dijadikan produktif.
“Datang laporkan ke kami, luasan tanah yang mau diolah berapa besar, bibit yang dibutuhkan berapa banyak sehingga akan disiapkan apakah itu padi ladang atau jagung,” ujarnya.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Jayapura Delila Giay juga sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Jayapura.