Wamena (ANTARA) - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, mengharapkan masyarakat memperkuat kerukunan umat beragama di daerah itu, menyusul akan diumumkannya putusan hasil sengketa pemilihan kepala daerah (pilkada) di Mahkamah Konstitusi (MK).
Ketua FKUB Kabupaten Jayawijaya Pastor Cornelis Kopong di Wamena, Senin, mengatakan dengan adanya kegiatan yang positif untuk masyarakat akan meminimalisir ketegangan-ketegangan politik yang saat ini berlangsung, yang membuat masyarakat juga cemas dengan isu-isu yang berkembang.
"Dengan kegiatan positif bisa juga menjadi sarana untuk meminimalisir situasi ketegangan yang saat ini dirasakan oleh masyarakat di Jayawijaya pada saat ini," katanya.
Menurutnya, seperti halnya saat ini dalam pelaksanaan Pesparani akan ditampilkan lomba etnik yang memperlihatkan gaya -gaya masyarakat Baliem, namun sinopsisnya akan memperlihat situasi sosial yang ada di Kabupaten Jayawijaya. Ini menjadi salah satu upaya dari gereja Katolik untuk mengimbau kepada umatnya untuk meredam situasi politik saat ini.
"Gereja Katolik bersama seluruh masyarakat memiliki peran menjaga kerukunan dan kebersamaan kita di saat ini dan ini perlu untuk terus dibina agar berjalan dengan baik untuk daerah ini," ujarnya.
Dia menjelaskan proses politik untuk masyarakat Jayawijaya sudah berjalan, sehingga apapun yang nantinya diputuskan Majelis Hakim MK harus dihargai dan dihormati, siapapun yang akan menjadi pimpinan daerah di Kabupaten Jayawijaya yang ditetapkan menjadi pemimpin seluruh masyarakat.
"Saya imbau kepada seluruh umat Katolik yang ada di Jayawijaya untuk mendukung proses yang sedang berlangsung, dan bentuk dukungan yang bisa diberikan menjaga situasi agar tetap aman dan damai di wilayah ini," katanya.
Dia menambahkan kepada masyarakat untuk mendekatkan diri kepada Tuhan agar dapat dihindarkan dari segala bentuk ancaman dan provokasi yang dapat menimbulkan konflik di kalangan masyarakat dan nantinya masyarakat yang akan menjadi korban.
"Kami mengajak seluruh masyarakat untuk sama sama berdoa dan menjaga situasi di wilayah Jayawijaya ini tetap aman sehingga aktifitas masyarakat juga bisa jalan seperti biasa," ujarnya.
Dia kembali mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak cepat terprovokasi dengan isu-isu yang menyesatkan, namun harus melihat dan mencek ulang kebenaran dari informasi yang diterima, dengan begitu masyarakat bisa mencegah ancaman-ancaman konflik sosial.
"Kami dari FKUB mengharapkan masyarakat tidak terlarut dalam politik karena proses politik itu sudah berakhir dan biarkan berproses, sebab siapapun yang menjadi pemimpin nantinya adalah pemimpin untuk kita semua," katanya.