Jayapura (Antara Papua) - Pemerintah Distrik (Kecamatan) Abepura, Kota Jayapura, Papua, akan melatih 50 warganya agar terampil membatik untuk meningkatkan taraf perekonomian keluarga dan melestarikan seni dan budaya.
"Ada program peningkatan perekonomian masyarakat berupa pelatihan membatik yang sesuai dengan visi dan misi wali kota, yaitu, melestarikan budaya lokal," ucap Kepala Distrik Abepura Mathius Pawara di Jayapura, Selasa.
Program tersebut dibuat setelah pihaknya berdialog dengan pengusaha batik Papua yang tdaka mampu melayani banyak pesanan karena kekurangan tenaga pembatik.
"Kami pernah berkomunikasi dengan pemilik usaha batik ini bahwa usaha ini banyak yang memesan tetapi barang tidak tersedia karena tenaga pembatik sangat terbatas. Kami berinisiatif untuk menyiapkan tenaga dari kampung supaya dari keahlia mereka yang baru ini nanti ada hasil ekonomi yang mereka dapatkan," terangnya.
Dalam program membatik ini,pihaknya akan memberikan pelatihan selama beberapa hari, dan tenaga pelatihnya berasal dari Toko Batik Papua miliki Jimmy Afar, setelah itu pihaknya akan memberikan bahan-bahan yang diperlukan untuk membatik.
"Lewat itu mereka akan bisa mendapatkan penghasilan dan ini akan menjadi industri rumah tangga. Kami berusaha agar peserta yang umumnya ibu-ibu tetap berada di lingkungan keluarga tapi memiliki penghasilan tambahan," ucapnya.
Setelah pelatihan, kata Mathius, pihak ditrik bersama pengusaha batik tetap akan melakukan pengawasan dan pendampingan agar kualitas membatik mereka bisa terus ditingkatkan.
Para peserta program membatik, katanya, masyarakat asli Port Numbay yang merupakan penduduk asli Kota Jayapura yang masuk dalam kategori ekonomi lemah, dan hal ini merupakan program lanjutan dari tahun sebelumnya.
"Tahun lalu kita sudah mulai tapi bari sepuluh orang. Ruanya minat masyarakat terhadap program ini sangat tinggi, maka tahun ini kita buat lagi dan kuotanya kita perbanyak," tuturnya.
Menurut Mathius, pendapatan masyarakat dari kegiatan membatik ini tergolong tidak kecil karena pesanan yang telah didapat oleh Jimmy Afar selaku pemilik usaha Batik Papua, cukup banyak dan rata-rata menginginkan jenis batik tulis.
"Setiap minggu mereka bisa menedapatkan Rp 1 juta bahkan lebih tergantung produktivitas dan kualitas membatik. Klau dikalikan empat minggu perb ula jumlahnya sangat membantu," katanya. (*)