Wamena (Antara Papua) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya, Provinsi Papua, segera menertibkan pengecer bahan bakar minyak (BBM) yang "nakal" atau menaikan harga jual premium hingga mencapai Rp15 ribu sampai Rp18 ribu per liter.
"Dalam waktu dekat kami akan mengadakan penertiban terhadap pengencer nakal yang masih menjual bensin di atas Rp10 ribu per-liter," kata Kepala Bidang Perdagangan di Dinas Tenaga Kerja Perindustrian dan Perdagangan Jayawijaya Arisman Chaniago, di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Minggu.
Ia mengatakan kenaikan harga di tingkat pengecer disebabkan karena pendistribusian.
Namun, tidak ada alasan bagi pengecer untuk menaikan harga jual sebab tidak ada komponen ekonomi yang menyebabkan harga kebutuhan lain mengalami kenaikan harga.
"Kami tidak akan main-main melihat persoalan ini dan kami telah melakukan pengawasan serta memberikan nasehat kepada pengecer," katanya.
Ia mengharapkan pengecer BBM di sana segera menetralisir harga eceran menjadi Rp10 ribu per liter.
Arisman menjelaskan bahwa kenaikan harga di tingkat pengecer itu diakibatkan karena terlambatnya pasokan BBM dari Jayapura.
"Kenaikan bukan karena kelangkaan BBM sebab tiga agen premium dan minyak solar (APMS) yang ada di Jayawijaya, hingga saat ini masih beroperasi dan tetap buka untuk melayani masyarakat," katanya. (*)
Berita Terkait
Bawaslu Papua alokasikan Rp51 miliar untuk pengawasan tahapa1
Jumat, 26 April 2024 17:17
Peran TP PKK sangat vital motor penggerak di Jayapura
Jumat, 26 April 2024 17:15
Pemprov Papua Tengah atasi putusnya jalan trans di Paniai
Jumat, 26 April 2024 16:55
Pemerintahan kampung harap Pemkot Jayapura bangun kubus beton di Holtekamp
Jumat, 26 April 2024 15:17
DP3AKB Kota Jayapura sebut kasus KDRT turun setiap tahun
Jumat, 26 April 2024 15:13
Karantina Papua Selatan awasi masuknya bibit tebu asal Australia
Jumat, 26 April 2024 15:12
DAPD Papua tingkatkan minat baca masyarakat melalui ruang pojok digital
Jumat, 26 April 2024 15:03
14.565 orang daftar bintara Polri di wilayah Polda Papua
Jumat, 26 April 2024 15:02