Jayapura (Antaranews Papua) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua mengungkapkan nilai impor Papua selama 2017 mencapai 446,51 juta dolar AS atau turun 37,60 persen dibanding 2016 sebesar 715,59 juta dolar AS.
Kepala BPS Papua Simon Sapari, di Jayapura, Senin, menjelaskan sektor nonmigas mendominasi nilai impor Papua pada periode tersebut.
"Untuk nonmigas pada 2017 nilainya mencapai 316,56 juta dolar AS, sementara migas 129,94 juta dolar AS," ujarnya.
Menurutnya besaran nilai impor nonmigas pada 2017 tersebut turun 45,87 persen dibanding 2016 yang sebesar 584,79 juta dolar AS.
"Penurunan tersebut didorong oleh turunnya nilai impor golongan mesin- mesin/pesawat mekanik (HS84) sebesar 123,77 juta dolar AS (55,93 persen)," kata dia.
Sedangkan total impor migas hanya turun 0,65 persen karena nilainya selama 2016 adalah 130,80 juta dolar AS.
Simon menyebut pada 2017 impor Papua terbesar berasal dari Australia (172,05 juta dolar AS), lalu Singapura (89,16 juta dolar AS), AMerika Serikat (23,05 juta dolar AS), dan lainnya.
Sementara neraca perdagangan Papua pada 2017 mengalami surplus sebesar 2,008 miliar dolar AS karena nilai ekspor Papua jauh lebih besar dibanding impor. (*)
Berita Terkait
Trafik Internet di Wilayah Maluku dan Papua naik 8,55 persen
Selasa, 23 April 2024 18:26
Hiswana Migas: Pencapaian BBM Satu Harga Papua capai 98 persen
Senin, 22 April 2024 15:11
Pemkot Jayapura: 87 persen ASN masuk kerja setelah libur lebaran
Selasa, 16 April 2024 15:29
Pemkab Biak realisasikan bayar THR ASN-PPPK 100 persen
Selasa, 9 April 2024 19:33
Bandara Sentani: Jumlah penumpang masa libur Lebaran 2024 naik 8 persen
Rabu, 3 April 2024 17:37
Perum Bulog Papua: Penyaluran beras pemerintah tahap I capai 62,54 persen
Selasa, 2 April 2024 19:50
Kantor Pos Jayapura: Penyaluran BLT 13 daerah capai 83 persen
Minggu, 31 Maret 2024 13:43
Pemkot Jayapura sebut 50 persen ASN sudah laporkan SPT Pajak
Jumat, 29 Maret 2024 15:37