Jayapura (Antaranews Papua) - Pemerintah tetap melanjutkan pembangunan jembatan panjang Hamadi-Holtekam di Kota Jayapura, Provinsi Papua, meski ada moratorium atau penghentian sementara seluruh pekerjaan konstruksi berat di tanah melayang, mulai jalan tol, jembatan panjang, dan kereta layang.
Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto, di Jayapura, Rabu, mengatakan pembangunan jembatan Holtekam tetap dilanjutkan dan tidak terpengaruh dengan dihentikannya pembangunan jembatan lainnya setelah ambruknya beton proyek pembangunan tol Becakkayu, Jakarta Timur.
Terkait insiden ambruknya beton proyek pembangunan tol Becakkayu itu, pemerintah memutuskan memberhentikan sementara pekerjaan konstruksi untuk dievaluasi bersama tim Komite Keselamatan Konstruksi,
"Jembatan Holtekam merupakan jempatan pertama yang dinyatakan pembangunannya tetap dilanjutkan," kata Moerwanto dalam sambutannya pada "lifting center span 1" jembatan Holtekam di Jayapura.
Ia mengatakan keputusan untuk melanjutkan pembangunan jembatan Holtekam ditempuh setelah pihaknya melakukan rapat yang dihadiri Kepala Badan Puslitbang Kementerian PUPR dan konsorsium yang membangun jembatan yang melintas di atas Teluk Youtefa.
Rapat tersebut digelar untuk menganalisa semua prosedur dalam pelaksanaan pembangunan jembatan tersebut yang juga melibatkan komisi keselamatan.
Dari hasil analisa yang dilakukan diputuskan pembangunan jembatan Holtekam tetap dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah ditentukan dengan tetap mengutamakan aspek keselamatan.
"Jembatan Holtekam nantinya tidak saja mempermudah jarak tempuh tetapi juga menjadi ikon bagi pariwisata khususnya di Kota Jayapura," kata Moerwanto.
Jembatan Holtekam itu juga merupakan jembatan pertama di Indonesia yang didesain untuk menjadi tujuan wisata.
"Untuk mewujudkan rencana tersebut tentu tergantung penyelesaian masalah tanah, yang diharapkan terwujud pada 2019," ujar Moerwanto.
Sekretaris Daerah Pemprov Papua Herry Dosinaen menyatakan kebanggaannya karena Kota Jayapura merupakan pintu gerbang yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, Papua Nugini.
Selain menjadi kebanggaan, jembatan tersebut juga memudahkan masyarakat yang ingin ke kawasan Koya atau Arso yang menjadi lokasi pengembangan industri di masa mendatang.
"Dengan adanya jembatan Holtekam maka jarak tempuh lebih pendek dan menjadi kebanggan masyarakat di Papua," kata Herry Dosinaen.
Bentang tengah jembatan Holtekam dirakit di PT PAL Surabaya dan dibawa secara utuh ke Jayapura dengan menempuh waktu selama seminggu perjalanan atau sepanjang 3.200 kilometer. (*)
Berita Terkait
Prajurit Satgas Yonif 721/Mks pererat hubungan masyarakat Papua
Sabtu, 27 April 2024 0:02
BPBD Jayapura imbau warga bersinergi untuk siaga bencana
Jumat, 26 April 2024 18:43
Pemkot Jayapura: Festival Port Numbay ajang promosi pariwisata budaya lokal
Jumat, 26 April 2024 18:27
LLDIKTI XIV pastikan kampus di Tanah Papua bebas perundungan dan perundungan
Jumat, 26 April 2024 18:26
Bawaslu Papua alokasikan Rp51 miliar untuk pengawasan tahapa1
Jumat, 26 April 2024 17:17
Peran TP PKK sangat vital motor penggerak di Jayapura
Jumat, 26 April 2024 17:15
Pemprov Papua Tengah atasi putusnya jalan trans di Paniai
Jumat, 26 April 2024 16:55
Pemerintahan kampung harap Pemkot Jayapura bangun kubus beton di Holtekamp
Jumat, 26 April 2024 15:17