Jayapura (Antaranews Papua) - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi papua bekerja sama dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mendorong pengembangan desain noken (tas rajutan) yang merupakan bagian budaya Papua dan memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi.
"Noken ini merupakan salah satu warisan budaya kita. Oleh karena itu, untuk melestarikannya, kami juga telah menjalin kerja sama dengan semua Pemda terkait dengan pengembangan produk lokal ini," ujar kepala KPw BI Papua joko Supratikto, di Jayapura, Selasa.
Ia mengatakan salah satu upaya yang dilakukan BI dan Bekraf adalah mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) pengembangan noken terhadap para pelaku ekonomi kreatif.
Menurut dia, tantangan utama para pelaku ekonomi tersebut di daerah-daerah adalah ketiadaan bimbingan dan pelatihan yang berkelanjutan, sehingga mereka juga sering kebingungan dalam memasarkan hasil produknya.
"Noken atau tas rajutan merupakan salah satu ciri khas masyarakat adat Papua yang telah mendapat pengakuan dari UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia Tak Bergerak," kata dia.
Joko menyebut bimtek tersebut, akan dilaksanakan selama empat hari berturut-turut (2-5 oktober 2018), yang melibatkan 50 orang pengrajin noken yang juga merupakan para pelaku ekonomi kreatif dari beberapa daerah di Kota Jayapura.
Selama Bimtek tersebut mereka akan diberikan pembinaan dan akan diajari cara mendesain noken, agar kedepannya memiliki nilai jual yang tinggi.
"Kami melihat potensi pasar noken ini sangat bagus, terutama pada saat penggelaran PON 2020 mendatang yang mana Tanah Papua akan menjadi tuan dalam pergelaran Olaharaga bergengsi se Indonesia itu," kata Joko.