Surabaya (ANTARA) - Puisi berjudul "Untukmu Para Pejuang Medis" yang ditulis Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Jawa Timur Muhammad Sarmuji menuai pujian karena dianggap memberikan semangat bagi tenaga medis yang selama ini berjuang menangani pasien yang terpapar COVID-19.
"Puisinya menggugah hati. Puisi itu hasil renungan Pak Sarmuji setelah melihat perjuangan tenaga medis menangani pasien COVID-19. Bahkan banyak di antara tenaga medis meninggal dunia saat bertugas," kata Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Surabaya Arif Fathoni di Surabaya, Minggu.
Adapun puisi yang sudah diunggah Politikus Golkar sekaligus anggota DPR RI di sejumlah akun media sosial berbunyi sebagai berikut :
???????????????????????????? ???????????????? ???????????????????????????? ????????????????????
------
Aku ingin mengirimkan bunga untukmu,
tapi bunga layu malu dihadapanmu
Aku ingin mengirimkan wewangian,
tapi ia menghambar disanding aroma keringatmu.
Aku ingin merangkai pujian
tapi tak ada lagi makna kata-kata dibanding diam tafakkurmu
Kukirimkan saja doa karena doa juga mengalir pada nafasmu, di dalam nadimu, di dalam darahmu, berirama dengan degub jantung yang selalu memburu di saat orang-orang yang menderita itu datang
doamu selalu menghiasi bibirmu yang terkatup setiap mereka pergi sembuh atau mati
Tangismu yang tersembunyi adalah juga tangis dunia yang melebur dalam doa
Aku dan dunia mendoakanmu pada malam-malam yang berlalu dan musim yang berganti
Hari-hari ini bukan dentang lonceng gereja atau toa mushola yang ingin aku dengar tapi adalah tawamu
Bukan terbitnya matahari yang aku tunggu esok hari, tapi adalah senyummu karena itu pertanda dunia tak lagi gelap
????. ????????????????????????????
???? ???????????????????????????????? ???????????????? ????
Sebagai bentuk kepedulian terhadap tenaga medis, DPD Golkar Jawa Timur dan DPD Golkar Surabaya menyerahkan donasi ratusan alat pelindung diri (APD) ke Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya di Balai Kota Surabaya beberapa waktu lalu.
Arif Fathoni mengatakan tim medis baik itu dokter maupun perawat merupakan garda terdepan dalam menangani pasien COVID-19. Ia menilai tenaga medis masih mengalami keterbatasan tersedianya APD dalam kegiatan perawatan pasien COVID-19 sehari-hari.
Untuk itu, ia tidak ingin dokter dan tenaga medis gugur karena tak dilengkapi APD yang memadai. "Ujung tombak keselamatan warga ada di tangan tenaga medis. Bantuan berupa APD diharapkan membuat mereka tidak gelisah bekerja dan menjalankan tugas dengan tenang," ujarnya.