Jaka (ANTARA) - Satu tahun jelang pelaksanaan Olimpiade Tokyo, pakar kesehatan Jepang justru memperingatkan potensi munculnya penambahan jumlah penderita atau korban COVID-19 jika ajang olahraga tersebut tetap dilaksanakan.
Dengan sisa waktu hanya satu tahun dan belum adanya vaksin untuk mengatasi virus corona, pakar medis mengatakan situasi ini bisa menimbulkan risiko kesehatan yang serius bagi masyarakat Jepang. Hanya sedikit orang yang akan memiliki antibodi, ditambah bahwa vaksin tidak akan tersedia secara luas, mereka menyebutkan.
Keberhasilan Jepang dalam mengatasi virus adalah bagian dari alasannya. Sebuah survei pemerintah baru-baru ini menunjukkan hanya 0,1 persen penduduk Tokyo yang memiliki antibodi virus corona. Itu jauh lebih rendah dari 14 persen di negara bagian New York pada bulan April, dan tujuh persen di Stockholm.
"Infeksi akan terjadi terus jika kita tetap bersikukuh melaksanakan olimpiade. Tidak ada keraguan tentang itu," kata Daiichi Morii, seorang dokter di tim pengendalian infeksi Rumah Sakit Universitas Osaka seperti dilansir Reuters, Minggu.
Penyelenggara Olimpiade dan pemerintah Jepang dan metropolitan Tokyo berusaha keras mencari langkah-langkah agar pandemi tidak menggagalkan acara tersebut.
Kepala Komite Penyelenggara Olimpiade Tokyo Yoshiro Mori juga mengutarakan rencananya untuk membentuk satuan tugas dengan pemerintah pusat dan kota Tokyo pada bulan September. Tetapi mereka mengakui bahwa rencana konkret tidak mungkin dibentuk sebelum akhir tahun ini.
Kondisi ini membuat ilmuwan dan ahli medis prihatin tentang prediksi keadaan di musim panas mendatang atau pada pelaksanaan olimpiade yang dijadwalkan ulang.
"Virus ini hampir tidak terkendali meskipun pemerintah menghentikan arus masuk orang dari luar negeri. Dengan pelaksanaan ajang seperti Olimpiade, virus pasti akan masuk dan jumlah infeksi akan meningkat tak terelakkan," Morii menambahkan.
Dalam sebuah survei di Tokyo yang dilakukan harian Asahi Shinbun akhir bulan lalu menunjukkan bahwa 59 persen koresponden berharap olimpiade harus dibatalkan atau ditunda lagi. Hal ini menekankan adanya kekhawatiran publik pada pandemi yang masih terjadi.
Berita Terkait
Sesmenpora ungkap aturan kedatangan dan kepulangan peserta PON XX Papua
Kamis, 23 September 2021 15:35
Bulutangkis-Hendra ingin tim bermain lepas di Piala Sudirman
Rabu, 22 September 2021 3:26
Menpora janji tak bedakan apresiasi atlet Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo
Minggu, 29 Agustus 2021 2:00
BNI apresiasi tim bulu tangkis Indonesia beri hadiah Rp6,4 Miliar
Kamis, 19 Agustus 2021 14:13
Gubernur Anies serahkan hadiah rumah Rp3,3 miliar untuk Greysia-Apriyani
Sabtu, 14 Agustus 2021 13:54
Nama Greysia-Apriani diabadikan menjadi nama gedung olahraga di Jakarta
Sabtu, 14 Agustus 2021 13:48
Sprinter Inggris Raya peraih medali perak Olimpiade Tokyo positif doping
Jumat, 13 Agustus 2021 14:31
Ginting bangga meraih perunggu Olimpiade Tokyo
Jumat, 13 Agustus 2021 4:02