Jakarta (ANTARA) - Naomi Osaka, yang pada hari Kamis sempat menyampaikan mundur dari turnamen Western & Southern Open sebagai bentuk protes atas rasisme, mengaku terkejut karena aksi protesnya itu menarik perhatian banyak kalangan yang sekaligus memberi dukungan.
Petenis asal Jepang berusia 22 tahun itu awalnya berniat mundur dari babak semifinal karena adanya aksi penembakan polisi terhadap seorang pria kulit hitam di Wisconsin pekan lalu.
Panitia pelaksana kemudian menangguhkan pertandingan hari itu dan pada hari Jumat akhirnya Osaka memasuki lapangan untuk melanjutkan pertandingan semifinalnya dengan mengenakan kaus bergambar tangan terkepal dan tulisan "Black Lives Matter" di bagian depan.
"Aksi ini akan membuka mata (orang-orang), tetapi sebelumnya saya kira hanya petenis peringkat tiga besar dan Serena (Williams) yang punya pengaruh besar ," kata Osaka seperti dilansir dari Reuters, Sabtu.
Osaka merujuk pada Roger Federer, Rafa Nadal, Novak Djokovic dan Serena Williams yang punya pengaruh besar dalam dunia tenis jika dibandingkan dirinya.
"Tapi juga, pada saat yang sama, saya menyadari fakta bahwa mungkin WTA dan ATP ingin melakukan hal seperti ini tapi mereka membutuhkan dorongan dari pemain untuk melakukan protes," pungkas Osaka.
Dalam turnamen pemanasan jelang US Open ini, Osaka juga berkeinginan tidak canggung di lapangan setelah absen selama hampir lima bulan akibat pandemi virus corona.
Berita Terkait
Invasi Rusia membuat Medvedev terancam raib di turnamen tenis
Senin, 28 Februari 2022 20:28
Iga Swiatek sampaikan dukungan untuk Ukraina saat juara Qatar Open
Minggu, 27 Februari 2022 4:13
Petenis Aldila Sutjiadi kantongi wildcard Australian Open
Minggu, 9 Januari 2022 4:05
PON Papua - LaNyalla bangga Jatim sapu bersih medali emas tenis
Jumat, 8 Oktober 2021 14:22
Puasa gula, kiat petenis Rifqi Fitriadi meraih emas PON Papua
Kamis, 7 Oktober 2021 18:35
Hari ini, perebutan lima emas tenis perorangan PON XX Papua
Kamis, 7 Oktober 2021 8:00
PON Papua - Cuaca panas membuat kaki petenis DKI Fitriani Sabatini melepuh
Selasa, 5 Oktober 2021 20:19
PON Papua - Emas pertama Aldila Sutjiadi menjadi pemicu capai target
Senin, 4 Oktober 2021 3:18