Dinas Kesehatan Provinsi Papua mengimbau seluruh rumah sakit di Bumi Cenderawasih itu untuk lebih teliti dalam memeriksa pasien bergejala gangguan ginjal akut pada anak-anak.
Kepala Dinas kesehatan Provinsi Papua Roby Kayame kepada ANTARA di Jayapura, Jumat, mengatakan pihaknya kini menurunkan tim untuk melakukan pengecekan lebih lanjut guna memastikan ada tidaknya kasus gangguan ginjal akut pada anak-anak.
"Kami juga meminta kepada rumah sakit dan puskesmas jika ada yang mengalami gejala-gejala gagal ginjal akut segera dilaporkan," katanya.
Menurut Roby, hingga kini masih satu kasus bayi meninggal akibat gangguan ginjal akut pada usia delapan bulan bertempat di Distrik Tiom, Kabupaten Lanny Jaya. Hingga kini pihaknya terus melakukan monitoring terhadap kasus tersebut.
"Kami di tingkat provinsi sudah melakukan rapat koordinasi dengan pihak terkait, kemudian untuk tindak lanjut hasil pertemuan itu akan disampaikan ke semua daerah ikut terlibat dan memantau pendistribusian penjualan obat oleh petugas kesehatan," ujarnya.
Dia menjelaskan ada lima produk obat sirop di Indonesia yang mengandung cemaran etilen glikol melampaui ambang batas aman.
"Lima produk yakni Termorex Sirup (obat demam) produksi PT Konimex, Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu) produksi PT Yarindo Farmatama, serta Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu), Unibebi Demam Sirup (obat demam), dan Unibebi Demam Drops (obat demam) produksi Universal Pharmaceutical Industries," katanya.
Dia menambahkan pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tidak membeli obat sembarangan selain itu harus melakukan konsultasi kepada petugas kesehatan baik melalui farmasi, gudang apoteker, dokter petugas kesehatan setempat.
“Kami minta apoteker selalu berada di tempat sehingga dapat memberikan penjelasan kepada masyarakat saat hendak membeli obat," ujarnya lagi.