Biak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua, menyebut delapan misi besar atau Astacita Presiden Prabowo Subianto yang sedang dijalankan pemerintah daerah ditujukan untuk menghadirkan perubahan yang lebih baik di tengah kehidupan rakyat.
"Mari dalam momentum peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini, kita meneguhkan kembali arah perjalanan bangsa menjadikan Astacita sebagai kompas utama Kebangkitan Nasional," ujar Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Biak Numfor ZL Mailoa saat membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Viada Hafid pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-117 di Biak, Selasa.
Disebutkan Sekda, dibalik setiap kebijakan fiskal, program sosial, dan langkah strategis maka selalu ada satu tujuan yang di ingat pemerintah Indonesia, yakni agar setiap rakyat Indonesia, di kota besar maupun di pelosok desa, merasa dilibatkan dan diberdayakan dalam kemajuan bangsanya sendiri;
"Mari kita jaga kebangkitan ini dengan semangat yang sama seperti akar pohon yang menembus tanah. Perlahan tapi pasti, tak selalu terlihat, namun kokoh menopang kehidupan," ujar Sekda.
Dia mengatakan sesungguhnya kebangkitan yang paling kokoh adalah kebangkitan yang tumbuh perlahan, berakar dalam nilai-nilai kemanusiaan dan berbuah pada keadilan.
"Serta kebangkitan nasional menikmati kesejahteraan yang dirasakan bersama rakyat Indonesia," ujar Mailoa.
Sekda mengajak semua elemen masyarakat Biak Numfor melangkah bersama, dengan langkah yang tenang namun penuh keyakinan, menuju Indonesia yang lebih kuat, lebih adil, dan lebih beradab.
Diakui Sekda, saat ini telah ditetapkan Peraturan Pemerintah tentang Tata Kelola dan Pelindungan Anak di Ruang Digital (PP TUNAS) yang menjadi langkah konkret untuk memastikan anak-anak Indonesia tumbuh di ekosistem digital yang lebih aman, sehat, dan beretika.
Puncak hari Kebangkitan Nasional ke-117 di Biak ditandai dengan pengibaran Bendera Merah Putih dipimpin Pembina Upacara Plt Sekda ZL Mailoa.