Pemprov: Program Genting Bantu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua menyatakan Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) menjadi salah satu langkah strategis dalam menekan angka stunting di Bumi Cenderawasih sepanjang 2025.
Wakil Gubernur Papua Aryoko Rumaropen di Jayapura, Senin, mengatakan pelaksanaan Program Genting di berbagai kabupaten dan kota merupakan wujud komitmen pemerintah untuk mempercepat penurunan stunting melalui kolaborasi lintas sektor.
"Upaya pencegahan stunting harus dimulai dari tingkat keluarga dengan memperkuat ketahanan pangan, peningkatan gizi balita, serta edukasi kesehatan bagi ibu hamil dan menyusui," katanya usai peluncuran Program Genting di Kantor Gubernur Papua, Kota Jayapura, Senin.
Menurut Aryoko, untuk itu Program Genting ini menekankan sinergi antara pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan masyarakat agar intervensi gizi dan layanan dasar bisa tepat sasaran.
"Kami tidak bisa kerja sendiri namun harus bersama-sama instansi serta pihak lainnya," ujarnya.
Dia menjelaskan dalam pelaksanaannya, Pemprov Papua juga melibatkan dinas teknis seperti Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan, serta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak agar setiap program memiliki sasaran terukur.
"Selain memperkuat koordinasi OPD (organisasi perangkat daerah) pemerintah daerah juga mendorong peran masyarakat melalui gerakan orang tua asuh sebagai bagian dari dukungan sosial untuk anak-anak berisiko stunting," katanya lagi.
Sementara itu Kepala BKKBN Provinsi Papua Sarles Brabar mengatakan berdasarkan data BKKBN di mana menunjukkan angka stunting mengalami penurunan dari 26,5 persen pada 2023 menjadi 24,06 persen di 2024 untuk itu 2025 pihaknya menargetkan angka tersebut dapat terus ditekan di bawah 20 persen.
“Dengan kerja bersama, kami optimistis stunting di Papua terus menurun dan melahirkan generasi sehat menuju Indonesia Emas 2045,” katanya.

