Jayapura (ANTARA) - Pelaksana Harian (Plh) Gubernur Papua Muhammad Ridwan Rumasukun meminta kepada seluruh kepala daerah di sembilan kabupaten/kota lebih serius memerangi stunting karena ini menjadi tanggung jawab bersama mewujudkan generasi emas yang sehat di Bumi Cenderawasih.
“Kami Pemprov Papua sifatnya hanya koordinasi saja, namun yang memiliki masyarakat ada di kabupaten kota, untuk itu sudah seharusnya kepala daerah serius memerangi stunting,” katanya usai membuka kegiatan Rembuk Stunting 2023 di Kota Jayapura, Papua, Rabu.
Menurut Ridwan, pihaknya juga menegaskan kinerja penanganan stunting bisa menjadi salah satu penentu masa kerja penjabat kepala daerah. Kinerja soal stunting akan dinilai Kemendagri di akhir masa jabatan yang bersangkutan.
“Kinerja yang dinilai Kemendagri itu adalah stunting, kemiskinan ekstrem, dan inflasi. Maka kepala daerah diharapkan lebih serius memerangi stunting dan mengurangi inflasi serta kemiskinan,”ujarnya.
Dia menjelaskan sehingga semua harus berkolaborasi, semua stakeholder agar angka stunting di Bumi Cenderawasih ini bisa menurun. Di mana berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dari Kementerian Kesehatan Papua mengalami kenaikan di mana pada 2022 berada di angka 34,6 dibandingkan 2021 yakni 29,5.
“Kegiatan ini juga untuk menggalang komitmen dari berbagai stakeholder. Sehingga tidak hanya di Papua tapi juga kabupaten dan kota yang menjadi lokasi fokus stunting di Papua,” katanya lagi.
Dia menambahkan, untuk itu pihaknya sangat menyambut baik dan memberikan apresiasi atas kepedulian dan komitmen pemerintah daerah yang mau ikut serta dalam kegiatan Rembuk Stuting 2023.
"Karena permasalahan stunting tidak hanya dipengaruhi oleh Kesehatan ibu dan anak serta gizi anak saja, namun juga dipengaruhi oleh banyak faktor lain diluar Kesehatan seperti, ketersediaan air bersih layak dan sanitasi, jaminan sosial dan pola asuh, sehingga dalam penanganan dan pencegahan harus dilakukan secara menyeluruh dan memusat atau konvergen," ujarnya lagi