Jayapura (Antara Papua)- Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua mendorong tiga dinas kesehatan di dua kabupaten dan satu kota di provinsi itu untuk melakukan pemeriksaan hepatitis B di kalangan ibu hamil.
Tiga Dinkes tersebut yakni Dinkes Kota Jayapura, Dinkes Kabupaten Jayapura, dan Dinkes Kabupaten Keerom, kata Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) Dinkes Provinsi Papua dr Aaron Rumainum di Jayapura, Jumat.
"Kami berharap kepada Dinkes Kota Jayapura, Dinkes Kabupaten Jayapura, dan Dinkes Kabupaten Keerom yang sudah mendapatkan sosialisasi terkait pemeriksaan hepatitis B dan dites ibu hamilnya, tetap melanjutkan program pemeriksaan hepatitis B terhadap ibu hamil," ujarnya.
Menurut dia, jika pemeriksaan hepatitis B kepada ibu hamil dilakukan maka secara tidak langsung sudah menyelamatkan satu generasi.
"Program pemeriksaan hepatitis B ini sebenarnya sudah diintegrasikan dengan program-program lainnya yang sudah ada di Dinkes, tinggal ditambahkan saja pemeriksaan hepatitis," ujarnya.
Menurut dia, dua kabupaten dan satu kota ini sudah dilakukan serangkaian tes untuk ibu hamil, baik itu splis, malaria dan HIV/AiDS. Pemeriksaan hepatitis B tinggal ditambahkan saja untuk kelengkapan.
"Ibu hamil yang melakukan pemeriksaan hepatitis B ini tidak perlu bayar. Jika pemeriksaan hepatitis B dilakukan, maka petugas kesehatan juga tidak susah untuk mendapatkan deteksi dini," ujarnya.
"Sebenarnya program pemeriksaan penyakit hepatitis B di masing-masing kabupaten/kota diprioritaskan bagi ibu hamil, dan jika setelah pemeriksaan ibu hamil yang bersangkutan reaktif maka harus segera diambil tindakan," ujarnya lagi.
Ia mengatakan, tindakan yang dilakukan seperti suntikan imunisasi untuk mencegah penularan terhadap bayi yang dikandung.
"Sebab kalau bayinya ini tertular maka 20 sampai 30 tahun ke depan infeksi ini akan berkembang menjadi penyakit kanker hati yang biaya pengobatanya sangat mahal," ujarnya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Provinsi Papua mendorong pengelola institusi kesehatan di kabupaten/kota agar memprioritaskan pemeriksaan penyakit hepatitis B di kalangan ibu hamil.
Penularan penyakit hepatitis B sama dengan HIV/AIDS yakni penularannya melalui darah, cairan sperma, cairan vagina, air susu, ples air mata, keringat, air ludah, dan air kencing dan penyakit ini 100 kali lebih intensif daripada penyakit HIV/AIDS.
Gejala-gejala dari penyakit hepatitis B ini awalnya penderita letih, lesu, lemah, badan sakit-sakit pada malam hari dan selanjutnya mata menjadi kuning, lebih disebut penyakit kuning, kulit kuning, dan air kencing lebih kuning pekat, itu tanda yang lebih mudah untuk dicek. (*)
Dinkes Papua dorong tiga dinkes lakukan pemeriksaan hepatitis
Kami berharap kepada Dinkes Kota Jayapura, Dinkes Kabupaten Jayapura, dan Dinkes Kabupaten Keerom yang sudah mendapatkan sosialisasi terkait pemeriksaan hepatitis B dan dites ibu hamilnya, tetap melanjutkan program pemeriksaan hepatitis B terhadap ib