Biak (Antara Papua) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua menyiagakan 150 personel tim reaksi cepat (TRC) bencana di wilayah kawasan rawan bencana zona satu sepanjang pantai utara Pulau Biak.
Kepala BPBD Biak Numfor Yunus Saflembolo saat dihubungi di Biak, Selasa, menyatakan kesiapsiagaan ratusan petugas TRC di zona satu rawan bencana meliputi lima distrik, yakni Distrik Biak Utara, Warsa, Yawosi, Andey, dan Distrik Bondifuar.
"Kami prioritaskan pembentukan TRC siaga bencana zona satu karena sebagian besar wilayah pantai utara Pulau Biak berada di kawasan Samudra Pasifik yang berpotensi terkena bencana gelombang pasang air laut," ujarnya.
Ia menegaskan personel TRC siaga bencana yang direkrut dari potensi masyarakat lokal berbagai kampung telah dibekali latihan praktis untuk pencegahan dan penanggulangan bencana.
Yunus berharap dengan kesiapan personel khusus TRC siaga bencana diharapkan dapat menjadi pusat informasi dalam penanggulangan bencana pada kawasan rawan bencana.
"BPBD akan melengkapi personel TRC siaga bencana dengan radio komunikasi pada tahun anggaran 2017/2018 dapat direalisasikan," ujarnya pula.
Yunus menyatakan BPBD sebagai SKPD teknis daerah dalam pencegahan dan penanggulangan setiap bencana senantiasa menjalin koordinasi kerja dengan BMKG sebagai pusat informasi situasi cuaca dan gempa bumi, Basarnas, institusi TNI/Polri serta lembaga lain di lingkungan Pemkab Biak Numfor.
BPBD Biak Numfor dibentuk pada tahun 2011 dengan tugas pokok mengkoordinasikan segala bentuk pencegahan dan penanggulangan bencana alam di wilayah Kabupaten Biak Numfor. (*)
Kepala BPBD Biak Numfor Yunus Saflembolo saat dihubungi di Biak, Selasa, menyatakan kesiapsiagaan ratusan petugas TRC di zona satu rawan bencana meliputi lima distrik, yakni Distrik Biak Utara, Warsa, Yawosi, Andey, dan Distrik Bondifuar.
"Kami prioritaskan pembentukan TRC siaga bencana zona satu karena sebagian besar wilayah pantai utara Pulau Biak berada di kawasan Samudra Pasifik yang berpotensi terkena bencana gelombang pasang air laut," ujarnya.
Ia menegaskan personel TRC siaga bencana yang direkrut dari potensi masyarakat lokal berbagai kampung telah dibekali latihan praktis untuk pencegahan dan penanggulangan bencana.
Yunus berharap dengan kesiapan personel khusus TRC siaga bencana diharapkan dapat menjadi pusat informasi dalam penanggulangan bencana pada kawasan rawan bencana.
"BPBD akan melengkapi personel TRC siaga bencana dengan radio komunikasi pada tahun anggaran 2017/2018 dapat direalisasikan," ujarnya pula.
Yunus menyatakan BPBD sebagai SKPD teknis daerah dalam pencegahan dan penanggulangan setiap bencana senantiasa menjalin koordinasi kerja dengan BMKG sebagai pusat informasi situasi cuaca dan gempa bumi, Basarnas, institusi TNI/Polri serta lembaga lain di lingkungan Pemkab Biak Numfor.
BPBD Biak Numfor dibentuk pada tahun 2011 dengan tugas pokok mengkoordinasikan segala bentuk pencegahan dan penanggulangan bencana alam di wilayah Kabupaten Biak Numfor. (*)