Wamena (Antaranews Papua) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Nduga, Provinsi Papua membagikan ribuan kelambu antinyamuk di empat daerah endemik malaria di kabupaten itu.

Kepala Seksi Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Nduga, Piyem Kogoya di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Rabu, mengatakan kabupaten itu terdiri dari beberapa distrik, namun hanya empat yang mendapat karena berada di dataran rendah sehingga warganya rawan terkena malaria.

"Kami sudah distribusikan kelambu antinyamuk ini di empat puskesmas yang merupakan daerah endemis malari. Tim pemantau dari provinsi juga sudah turun ke setiap puskesmas dan memantau distribusi kelambu," katanya.

Ia merincikan jumlah kelambu yang dibagikan adalah sebanyak 118 bal yang dikirim ke Kenyam, ibu kota Kabupaten Nduga melalui jalur Timika dan 323 bal dibagikan kepada masyarakat setelah didistribusikan dari Kabupaten Jayawijaya.

"Jumlah keseluruhan yang disebar ada 441 bal kelambu," katanya.

Menurut dia, Dinas Kesehatan memberikan perhatian terkait pencegahan malaria sebab penyakit itu bisa menyebabkan kematian, terutama pada kelompok beresiko tinggi seperti bayi, balita dan ibu hamil.

"Malaria juga secara langsung dapat menyebabkan anemia dan menurunkan produktivitas kerja dari penderita," katanya.

Ia memastikan pembagian kelambu gratis selain merupakan program rutin dinkes setempat, tetapi juga merupakan program pemerintah pusat yaitu pembagian kelambu secara massal di seluruh Indonesia.

Sebelum membagikan kelambu, menurut dia, tim Dinkes juga melakukan penyemprotan di permukiman warga yang tersebar di wilayah itu. (*)

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024