Biak (Antaranews Papua) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Biak Numfor, Papua, menargetkan capaian eliminasi malaria 100 persen di 2019 karena berhasil menurunkan "Annual Parasite Incidence (API)" atau angka penderita malaria terendah 2,8 persen dari 29 kabupaten/kota provinsi paling Timur Indonesia.
"Jajaran Dinkes Biak Numfor terus meningkatkan pelayanan dan berkoordinasi dengan lembaga terkait untuk mencapai target eliminasi malaria 2019," ucap Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Ksehatan Biak, Ruslan Epid di Biak, Senin.
Ia mengatakan dalam kurun waktu selama lima tahun API malaria untuk Kabupaten Biak Numfor terus mengalami penurunan signifikan.
API malaria Biak pada tahun 2014, menurut Ruslan, terdata sebesar 34 persen, sementara di tahun 2015 turun menjadi 31 persen, tahun 2016 sebesar 10,6 persen dan tahun 2017 API 7,6 persen.
Pada 2018 API Biak turun lagi menjadi 2,8 persen per 1.000 penduduk, ya angka ini akan diturunkan lagi hingga Biak bebas penyakit malaria, ujarnya.
Keberhasilan Kabupaten Biak Numfor dalam menekan angka kesakitan malaria, menurut Ruslan, karena Dinkes telah melenkapi 21 Puskesmas? dengan mikrospkop pemeriksa malaria serta program pemberian kelambu insektisida.
Sedangkan upaya lain untuk menekan API malaria, menurut Ruslan, meningkatkan pengawasan pemberian obat kepada pendeita serta mengencarkan gerakan hidup sehat dan bersih di lingkungan keluarga.
"Dinkes Biak juga sudah bekerja sama dengan kantor kesehatan pelabuhan untuk memperketat pengawasan lalu lintas penumpang yang masuk melalui? pintu pelabuhan dan bandara,"ujarnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Papua lima kabupaten/kota terbesar API malaria mencapai 67 persen, diantaranya Kabupaten Keerom, Kabupaten Jayapura, Timika, Sarmi dan Kabupaten Boven Digoel.
"Jajaran Dinkes Biak Numfor terus meningkatkan pelayanan dan berkoordinasi dengan lembaga terkait untuk mencapai target eliminasi malaria 2019," ucap Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Ksehatan Biak, Ruslan Epid di Biak, Senin.
Ia mengatakan dalam kurun waktu selama lima tahun API malaria untuk Kabupaten Biak Numfor terus mengalami penurunan signifikan.
API malaria Biak pada tahun 2014, menurut Ruslan, terdata sebesar 34 persen, sementara di tahun 2015 turun menjadi 31 persen, tahun 2016 sebesar 10,6 persen dan tahun 2017 API 7,6 persen.
Pada 2018 API Biak turun lagi menjadi 2,8 persen per 1.000 penduduk, ya angka ini akan diturunkan lagi hingga Biak bebas penyakit malaria, ujarnya.
Keberhasilan Kabupaten Biak Numfor dalam menekan angka kesakitan malaria, menurut Ruslan, karena Dinkes telah melenkapi 21 Puskesmas? dengan mikrospkop pemeriksa malaria serta program pemberian kelambu insektisida.
Sedangkan upaya lain untuk menekan API malaria, menurut Ruslan, meningkatkan pengawasan pemberian obat kepada pendeita serta mengencarkan gerakan hidup sehat dan bersih di lingkungan keluarga.
"Dinkes Biak juga sudah bekerja sama dengan kantor kesehatan pelabuhan untuk memperketat pengawasan lalu lintas penumpang yang masuk melalui? pintu pelabuhan dan bandara,"ujarnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Papua lima kabupaten/kota terbesar API malaria mencapai 67 persen, diantaranya Kabupaten Keerom, Kabupaten Jayapura, Timika, Sarmi dan Kabupaten Boven Digoel.