Biak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor Papua, menyebutkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Biak Numfor Papua pada 2023 naik menjadi 73,46 dibandingkan tahun 2022 sebesar 72,85.
"IPM untuk mengukur capaian pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup," ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Biak Numfor Michael Isir di Biak, Sabtu.
Diakuinya, sebagai ukuran kualitas hidup maka IPM dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar.
Dimensi tersebut untuk IPM mencakup umur panjang dan sehat, pengetahuan, dan kehidupan yang layak.
Ketiga dimensi tersebut memiliki pengertian sangat luas karena terkait dengan banyak faktor.
Untuk mengukur dimensi kesehatan, kata dia, harus digunakan angka harapan hidup waktu lahir.
Selanjutnya untuk mengukur dimensi pengetahuan, kata dia,digunakan gabungan indikator angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah.
Sementara untuk mengukur dimensi hidup layak, menurut dia, digunakan indikator kemampuan daya beli masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan pokok yang dilihat dari rata-rata besarnya pengeluaran per kapita.
"Sebagai pendekatan pendapatan yang mewakili capaian pembangunan untuk hidup layak," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Biak Numfor Samidjan membenarkan terjadi peningkatan IPM Biak Numfor di 2023 menjadi 73,46.
"Dalam tiga tahun terakhir sejak 2021,2022 dan 2023 pencapaian IPM Biak terus bertambah menjadi 73,46," sebutnya.*
"IPM untuk mengukur capaian pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup," ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Biak Numfor Michael Isir di Biak, Sabtu.
Diakuinya, sebagai ukuran kualitas hidup maka IPM dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar.
Dimensi tersebut untuk IPM mencakup umur panjang dan sehat, pengetahuan, dan kehidupan yang layak.
Ketiga dimensi tersebut memiliki pengertian sangat luas karena terkait dengan banyak faktor.
Untuk mengukur dimensi kesehatan, kata dia, harus digunakan angka harapan hidup waktu lahir.
Selanjutnya untuk mengukur dimensi pengetahuan, kata dia,digunakan gabungan indikator angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah.
Sementara untuk mengukur dimensi hidup layak, menurut dia, digunakan indikator kemampuan daya beli masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan pokok yang dilihat dari rata-rata besarnya pengeluaran per kapita.
"Sebagai pendekatan pendapatan yang mewakili capaian pembangunan untuk hidup layak," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Biak Numfor Samidjan membenarkan terjadi peningkatan IPM Biak Numfor di 2023 menjadi 73,46.
"Dalam tiga tahun terakhir sejak 2021,2022 dan 2023 pencapaian IPM Biak terus bertambah menjadi 73,46," sebutnya.*