Jayapura (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Jayapura Papua terus melakukan pemerataan pendidikan di daerah Tertinggal Terdepan dan Terluar (3T) dengan membangun infrastruktur pendidikan yang memadai.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura Abdul Majid kepada ANTARA di Jayapura Senin mengatakan, peningkatan mutu pendidikan yang ada relevansinya dengan daya saing terus diupayakan, sehingga pemerataan guru, sarana dan prasarana serta kurikulum belajar dapat diberlakukan sama baiknya dengan wilayah perkotaan maupun pinggiran.

"Sehingga pembangunan infrastruktur sekolah yang memadai merupakan salah satu kunci dalam pemerataan pendidikan di Kota Jayapura," katanya.

Menurut Majid, sejak 2023 hingga 2024 pihaknya terus melakukan pemenuhan standar sarana dan prasarana yang ada pada SMA/SMK Negeri Muara Tami dan juga SMP Negeri Muara Tami, Distrik Muara Tami.

"Kemudian untuk peningkatan kualitas tenaga pengajar kami juga terus melakukan pendidikan dan pelatihan -Diklat- penjenjangan dengan dukungan dari Balai Penjamin Mutu Pendidikan -BPMP- Provinsi Papua," ujarnya.

Dia menjelaskan, kemudian yang terpenting dalam pemerataan pendidikan di daerah itu juga adalah  pemenuhan standar nasional pendidikan yang mana hampir 100 persen setiap satuan pendidikan di Kota Jayapura sudah menerapkan kurikulum merdeka belajar.

"Hal ini sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat sehingga hampir semua satuan pendidikan sudah bisa implementasi kurikulum merdeka," katanya lagi.

Dia menambahkan, selanjutnya pelaksanaan program bantuan pendidikan yang diberikan Pemerintah Kota Jayapura kepada para guru untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi bekerja sama dengan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Cenderawasih.

"Kami juga terus mendorong merealisasikan peningkatan mutu relevansi dengan daya saing pendidikan di Kota Jayapura," ujarnya.

Pewarta : Ardiles Leloltery
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024