Jayapura (Antara Papua) - Pembangunan ruas jalan di Sinak, Kabupaten Puncak ke Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua, dilanjutkan bulan Mei mendatang, setelah terhenti akibat tewasnya empat orang karyawan PT Jayapura Pasifik Permai, anak perusahaan Modern Group.
Kepala Balai Jalan Nasional Papua Osman Marbun kepada Antara mengakui, sejak insiden penyerangan yang terjadi 15 Maret lalu itu hingga kini pembangunan jalan Sinak-Mulia terhenti.
Namun dipastikan akan segera dilanjutkan. Pengerjaan jalan yang dilakukan dari dua arah itu dihentikan karena selain peralatan berat ikut dibakar sehingga karyawan masih enggan kembali bekerja.
Apalagi sebelum insiden yang menewaskan empat karyawan Jayapura Pasifik Permai, anak perusahaan Modern Group, dilaporkan mengalami gangguan serupa pada 9 Maret lalu.
"Karyawan PT Irwan yang mengerjakan ruas jalan Mulia-Sinak sempat ditembaki kelompok bersenjata namun dibalas oleh anggota TNI yang mengamankan karyawan hingga tidak ada korban jiwa," kata Osman Marbun.
Marbun mengatakan, ruas jalan Sinak-Mulia sepanjang 41 kilometer yang dikerjakan dua perusahaan berbeda yakni PT Jayapura Pasifik Permai dan PT Irwan.
Panjang jalan trans yang menghubungkan Mulia-Sinak, kata Osman, sudah dibangun sejak 2015 sepanjang 7 kilometer yang dikerjakan PT Irwan dan 2016 sepanjang lima kilometer.
Sedangkan PT Jayapura Pasifik Permai pada 2015 membuka 6,5 kilometer, dan 2016 sepanjang 11 kilometer sehingga badan jalan yang sudah dibuka sepanjang 29,5 kilometer.
Ketika ditanya berapa banyak aparat keamanan yang dilibatkan dalam pengamanan, Marbun mengaku tidak mengetahui dengan pasti karena itu diserahkan keperusahaan.
"Berapa banyak aparat keamanan yang dilibatkan dalam pengamanannya sepenuhnya diserahkan ke perusahaan yang mengerjakan pembangunan jalan," kata Marbun. (*)