Merauke (Antara Papua) - Sebanyak 42 Kampung yang tersebar di 11 Distrik Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, rawan terkena tsunami dan banjir sebab permukiman ini berada di pesisir pantai dataran rendah.
"Kampung-kampung ini rawan tsunami dan banjir apabila air laut pasang dan beberapa titik sudah terkena abrasi," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Merauke Thiasoni Betaubun, di Merauke, Kamis.
Apabila terjadi gelombang laut yang mencapai tiga hingga empat meter, menurut Thiasoni, kampung atau desa warga akan terendam air.
"Bahkan kalau hujan dua hari tanpa berhenti, biasanya terjadi banjir di 42 kampung tersebut," katanya.
Menurut dia, Merauke rawan tsunami dan banjir sebab daerahnya rata dan tidak memiliki gunung seperti daerah lain di Papua.
"Kalau dibandingkan, air laut lebih tinggi daripada daratan Merauke," katanya.
Berdasarkan prakiraan cuaca, kata dia lagi, hingga April mendatang wilayah itu akan diguyur hujan dan berpotensi terjadi banjir sehingga perlu kewaspadaan dari masyarakat.
"Kami minta peran serta masyarakat, ketua RT dan RW untuk membersihkan drainase supaya ketika hujan tidak tersumbat dan menyebabkan air meluap," katanya.
Walau badan itu baru dibentuk, lanjut Tiasoni, staf BPBD siap memberikan pelayanan dan selalu koordinasi dengan instansi terkait.
"Karena kita sistemnya semi militer, kita akan terus membangun koordinasi dengan Kepolisian, TNI, Basarnas sehingga pelayanan berjalan dengan baik," katanya. (*)

