Biak (Antaranews Ppapua) - Sebanyak 21 Puskesmas di Kabupaten Biak Numfor, Papua telah dilengkapi dengan fasilitas peralatan mikroskop untuk pemeriksaan penyakit malaria bagi pasien yang berobat ke fasilitas kesehatan setempat.
"Dinas Kesehatan Biak sudah menempatkan tenaga analis mikroskop untuk 21 Puskesmas sehingga sangat membantu pelayanan masyarakat untuk pengobatan malaria," kata Kabid Pengendalian Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Biak, Ruslan, di Biak, Sabtu.
Ia mengakui malaria adalah salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di berbagai kabupaten/ kota di Indonesia.
Penyakit malaria berdampak pada penurunan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan berpengaruh terhadap peningkatan angka kesakitan dan kematian ibu hamil/melahirkan, bayi dan balita.
Untuk mengeliminasi malaria sesuai kesepakatan global dan regional, telah dikeluarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 293/MENKES/SK/IV/2009 tentang eliminasi malaria yang akan dicapai secara bertahap selambat-lambatnya pada 2030.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) periode 2015-2019 elminasi malaria ditetapkan sebagai salah satu sasaran utama dan lndikator Kinerja Program (lKP) dari program pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan.
"Salah satu kebijakan dalam mencapai eliminasi adalah semua penderita klinis yang ditemukan harus didiagnosis melalui pemeriksaan mikroskopis. Bagi fasilitas pelayanan kesehatan yang belum memiliki kemampuan pemeriksaan mikroskopis dilakukan melalui diagnosis cepat (Rapid Diagnostic Test/RDT)," ujarnya.
Sedangkan pada daerah eliminasi diagnosis penyakit malaria ditegakkan dengan pemeriksaan Polymerase Chain Reactor/PCR.
Penyediaan pemeriksaan PCR, lanjutnya, diharapkan tidak ada lagi pengobatan malaria tanpa konfirmasi pemeriksaan laboratorum guna mencegah terjadinya resistensi obat anti malaria.
"Diagnosis pasti infeksi malaria dilakukan dengan menemukan parasit dalam darah yang diperiksa dengan mikroskop. Peranan diagnosis laboratorium terutama untuk menunjang penanganan klinis," kata Ruslan.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Biak Numfor Annual Parasite Incidence (API) pada 2017 sebesar 3,7 per 1.000 penduduk. Jumlah angka ini menurun jika dibanding angka kasus malaria pada 2016 yang mencapai 6,7 per 1.000 penduduk.
Berita Terkait
Dinkes Jayapura siapkan Rp6 miliar untuk layanan kesehatan OAP
Selasa, 19 Maret 2024 18:23
Kabupaten Biak capai100 persen UHC melindungi warga Program JKN
Selasa, 19 Maret 2024 18:04
DPKH Mimika periksa babi yang konsumsi saat parade paskah
Selasa, 19 Maret 2024 11:14
Pemkab Jayapura programkan makanan tambahan mencegah stunting
Selasa, 12 Maret 2024 20:53
Dinkes Papua Tengah: Warga dapat layanan kesehatan di luar BPJS
Rabu, 6 Maret 2024 20:03
Sekda Jayapura Hana ajak ASN ikut BPJS Ketenagakerjaan
Selasa, 5 Maret 2024 12:51
Pemkab Jayapura tetapkan 25 kampung prioritas penanganan stunting 2024
Rabu, 28 Februari 2024 16:20
Pemkab Jayapura harap masyarakat hidup bersih menjaga kesehatan
Kamis, 22 Februari 2024 12:22