Biak (Antaranews Papua) - Sebanyak 188 orang lulusan ahli madya (DIII) tenaga Keperawatan dan Kebidanan kelas Kabupaten Biak Numfor, Papua diminta bersiap diri untuk mengikuti Uji Kompetensi profesi yang akan berlangsung pada Oktober 2018.
"Lulusan diploma III keperawatan dan kebidanan wajib mengikuti uji kompetensi tenaga kesehatan. Ini wajib diikuti jika ingin diakui sebagai tenaga profesional," kata Pembantu Direktur Politeknik Kesehatan (Poltekes) Kementerian Kesehatan I Ray Ngardita M.Kes seusai yudisium 188 lulusan DIII keperawatan dan kebidanan Biak, Sabtu.
Ray menyebut pelaksanaan uji kompetensi perawat dan kebidanan merupakan suatu proses untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap, sesuai dengan standar profesi guna memberikan jaminan bahwa perawat mampu melaksanakan peran profesinya secara aman dan efektif di masyarakat.
Uji kompetensi ini, menurut Ray,? merupakan suatu proses untuk mendapatkan pengakuan terhadap kompetensi yang dimiliki seorang perawat dan bidan sesuai dengan standar profesinya yang diakui secara Nasional.
Menyinggung jumlah tenaga kesehatan yang sudah lulus uji kompetensi, menurut Ray, untuk wilayah Papua masih sangat sedikit dibanding daerah ini.
Sebagai contoh, untuk 400 lulusan tenaga kesehatan yang dihasilkan Poltekes dari tujuh program studi yang telah lulus uji kompetensi berkisar 20 persen.
"Jumlah lulusan yang berhasil mengikuti lulus uji kompetensi masih perlu ditingkatkan. Lulusan diploma III keperawatan dan kebidanan di Biak harus bisa lulus uji kompetensi," ujar Ray Ngardita.
Yudisium Poltekes Kementerian Kesehatan kelas Biak diantaranya 111 lulusan diploma III ahli madya keperawatan, serta 77 lulusan ahli madya kebidanan.
Berdasarkan data standar kelulusan uji kompetensi untuk perawat dan bidan ditetapkan bersama-sama oleh Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia dan Lembaga Pengembangan Uji Kompetensi Tenaga Kesehatan (LPUK-Nakes).
Turut menetapkan, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI), dan Asosiasi Institusi Pendidikan D-3 Keperawatan Indonesia (AIPDIKI)/Asosiasi Institusi Pendidikan Vokasi Keperawatan Indonesia (AIPVIKI).
Berita Terkait
Dua anggota OPM Kodap III/Ndugama pimpinan Egianus Kogoya tertembak pasukan TNI
Sabtu, 20 April 2024 2:19
13 ribu KPM belum terima Bansos tahap satu
Sabtu, 20 April 2024 1:37
BEI sebut banyak perusahaan di Papua potensi "go Publik"
Jumat, 19 April 2024 20:17
TNI AU-MUI Jayapura bangun soliditas menjaga keutuhan bangsa dan negara
Jumat, 19 April 2024 19:57
DLH Biak Numfor bina pokmas untuk produksi pupuk kompos
Jumat, 19 April 2024 17:57
Pemkab Biak Numfor beri pendampingan buat kemasan produk UMKM OAP
Jumat, 19 April 2024 17:14
Dinas Perikanan Jayapura komitmen tingkatkan SDM nelayan OAP
Jumat, 19 April 2024 16:24
Disperindagkop Kota Jayapura sebut tiga ribu UMKM sudah mandiri
Jumat, 19 April 2024 15:54