Wamena (ANTARA) - Anggota tim penanganan pengungsi Kabupaten Nduga di Provinsi Papua mengatakan 320 anak mengungsi bersama orangtua maupun sendirian mengungsi ke Kabupaten Jayawijaya karena trauma dengan baku tembak antara kelompok kriminal bersenjata (KKB) dan aparat TNI/Polri yang hingga kini masih terjadi.
Ence Geong, anggota tim penanganan pengungsi Nduga, saat berada di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Jumat, mengatakan anak-anak itu merupakan murid dari 10 Sekolah Dasar, lima Sekolah Menengah Pertama dan dua Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Nduga.
Anak-anak yang mengungsi di Jayawijaya berasal dari beberapa distrik di Kabupaten Nduga seperti Distrik Mbua, Yal, Ndal, Mapenduma, Nirkuri, Mbulmu Yalma, Ininggal, Mam dan Iniye.
"Saat kami mengumpulkan mereka di gedung gereja ini pada Senin kemarin, jumlahnya sekitar 500 lebih," katanya tentang anak-anak yang mengungsi di satu gereja dengan daya tampung 800 sampai 1.000 orang.
Ia mengatakan tim penanganan pengungsi berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk mendirikan sekolah darurat bagi anak-anak pengungsi Nduga.
"Kami membutuhkan fasilitas penunjang lainnya seperti bangunan asrama bagi anak-anak, karena kasihan mereka ada yang cukup jauh untuk datang sekolah di sini," katanya.
Kepala Sekolah SD Inpres Yigi di Kabupaten Nduga, Ledy B Welly, yang juga mengungsi di Wamena, mengatakan sekolah mengupayakan penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar bagi anak-anak yang mengungsi meski dengan fasilitas terbatas.
"Kita sudah tertinggal pelajaran kurang lebih sudah satu bulan, sehingga untuk kejar ketertinggalan, nanti rekan-rekan guru rapat untuk bagaimana mencari solusinya, karena guru mata pelajaran yang lebih tahu bagaimana caranya materi ini supaya siswa tidak ketinggalan," katanya.
Hingga Jumat (8/2/2019) sore, fasilitas sekolah darurat dengan panjang 100 meter lebih dan lebar sekitar empat meter sudah dibangun di halaman satu gedung gereja di Sinakma, Kabupaten Jayawijaya.
Bangunan beratap seng dengan penutup terpal pada bagian belakang, kiri dan kanan itu akan menjadi tempat belajar sementara bagi anak-anak asal Kabupaten Nduga yang mengungsi di Kabupaten Jayawijaya.
Berita Terkait
Pemerintahan kampung harap Pemkot Jayapura bangun kubus beton di Holtekamp
Jumat, 26 April 2024 15:17
DP3AKB Kota Jayapura sebut kasus KDRT turun setiap tahun
Jumat, 26 April 2024 15:13
Karantina Papua Selatan awasi masuknya bibit tebu asal Australia
Jumat, 26 April 2024 15:12
DAPD Papua tingkatkan minat baca masyarakat melalui ruang pojok digital
Jumat, 26 April 2024 15:03
14.565 orang daftar bintara Polri di wilayah Polda Papua
Jumat, 26 April 2024 15:02
Pemprov Papua bangun fasilitas layanan internet di 32 lokasi pada 2024
Jumat, 26 April 2024 15:00
Telkomsel-Kuncie selenggarakan "Tryout UTBK SNBT 2024" untuk Papua
Jumat, 26 April 2024 14:50
Kelurahan Samofa Biak berikan layanan terpadu satu hari
Jumat, 26 April 2024 11:35