Jayapura (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Papua Aloysius Giyai memuji sistem pelaporan tuberculosis (TBC) dari Kabupaten Mappi.
"Kabupaten Mappi menjadi satu kabupaten percontohan yang perlu diikuti sistem pelaporan Tuberculosis (TBC)-nya," kata Aloysius usai menutup Worshop Perencanaan Logistik TBC Tahun 2020 di Provinsi Papua di salah hotel ternama di Jayapura, Selasa (5/3/2019) malam.
Menurut Aloysius, Mappi itu alam dan kondisi geografisnya sama dengan beberapa kabupaten lainnya, namun pelaporan TBC nya rutin tiap bulan, padahal alamnya sulit sama dengan kabupaten lainnya.
"Kalau kita lihat, Kabupaten Asmat apa bedanya dengan Mappi, Kabupaten Mamberamo Raya, Waropen, Sarmi apa bedanya dengan Mappi," katanya.
Mappi, lanjut dia, juga tergolong daerah rawa, sungai dan kali seperti kabupaten-kabupaten itu, tetapi bisa terobos semua dan pelaporan TB lancar tiap bulan.
"Tadi saya tekankan, kabupaten lain perlu belajar banyak dari teman-teman Mappi ini, karena mereka sukses, sistem pelaporannya bagus," kata mantan Direktur RSUD Abepura ini.
Dia mengatakan manajemennya bagus, sistem pelaporan dan database nya bagus, apa yang direncanakan dikerjakan dengan baik.
"Saya berharap kedepannya apa yang direncanakan di kerjakan dengan baik. Kalau sudah dikerjakan dengan baik, dicatat dan dilaporkan secara berjenjang dan hirarki sesuai dengan struktur organisasi yang ada," katanya.
Setelah Mappi, tambah mantan Kepala Puskesmas Koya itu, juga diikuti oleh Kabupaten Mimika, Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Kabupaten Nabire dan Biak. Pelaporan dari kabupaten-kabupaten ini lancar dan sangat baik.
"Dari progres data yang kita monitoring terus ke kabupaten/kota, memang beberapa kabupaten menunjukkan progres yang sangat baik dalam upaya-upaya pengendalian TB," kata Kepala Balai Penanggulangan dan Pengendalian AIDS, Tuberculosis dan Malaria (ATM) Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua dr Beeri Wopari.
Menurut Beeri, dalam pengendalian TBC itu mulai dari pencarian dan penemuan kasus sampai dengan pengobatan dan pasien dinyatakan selesai pengobatan dan sembuh.
Dari data yang diperoleh, katanya, beberapa kabupaten menunjukkan progres yang sangat baik, artinya cakupan mereka cukup tinggi, semisal Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura, itu dalam penemuan kasus, mereka cukup tinggi.
Selain itu, lanjut dia, diluar Jayapura bisa dilihat seperti Kabupaten Asmat itu cukup tinggi penemuan TBC, di Kabupaten Merauke dan Boven Digoel juga penemuan kasus TBC tinggi.
"Ini karena berbagai upaya tengah dilakukan, mulai dari pencarian kasus, sampai dengan penemuan kasus," ujarnya.
Walaupun, menurut dia, pihaknya mempunyai persoalan dari kasus yang ditemukan, dan menjalani pengobatan kemudian mereka yang dinyatakan sembuh, di Papua belum mencapai target nasional, tetapi dari progresnya dari tahun ke tahun, Papua menunjukkan ada peningkatan kasus.
Beeri menambahkan, keberhasilan bisa dilihat dari pengobatannya cukup tinggi seperti Kabupaten Merauke, Kota Jayapura, Timika, dan Biak Numfor.
Berita Terkait
Dinkes: Layanan kesehatan di Puncak Jaya kembali normal
Kamis, 28 November 2024 17:38
BPJS Kesehatan hadirkan pelayanan daring permudah peserta JKN di Papua
Rabu, 27 November 2024 19:26
69 fasilitas kesehatan di Papua lakukan layanan kepada ODHA
Kamis, 21 November 2024 16:42
Dinkes Papua: Butuh upaya terpadu lintas sektor penanganan TBC
Kamis, 21 November 2024 1:56
Dinkes Mimika harapkan kolaborasi tingkatkan kesehatan masyarakat
Senin, 18 November 2024 17:12
Dinkes tingkatkan skrining kesehatan warga Biak mencegah TB
Minggu, 17 November 2024 13:01
Pemprov dorong pergub jaminan Kesehatan Orang asli Papua
Jumat, 15 November 2024 16:28
RSUD Supiori lengkapi fasilitas kesehatan untuk naik kelas
Kamis, 14 November 2024 15:09