London (ANTARA) - Kematian akibat COVID-19 di Inggris naik sebanyak 980 menjadi 8.958 kasus, kenaikan tertinggi hingga saat ini, menurut Menteri Kesehatan Matt Hancock pada Jumat.
Jumlah tersebut melampaui hari paling mematikan yang dilaporkan oleh Italia pada 28 Maret, negara yang paling parah terdampak virus corona.
Hancock mendesak warga Inggris agar tidak bepergian selama liburan Paskah, di mana kondisi cuaca diperkirakan panas.
Baca juga: Kondisi kesehatan PM Inggris Boris Johnson stabil
"Paskah ini akan menjadi ujian lain," katanya saat konferensi pers di Downing Street.
Hancock membenarkan bahwa kondisi Perdana Menteri Boris Johnson berangsur membaik setelah tiga malam berada di ICU pada Kamis.
Baca juga: Pesan Ratu Elizabeth II kepada masyarakat Inggris, puji pekerja kesehatan NHS
Johnson, yang menjalani perawatan COVID-19, kini sudah dapat berjalan perlahan, demikian juru bicara Downing Street.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Kematian akibat COVID-19 di Mimika bertambah jadi 9 orang
Selasa, 8 Maret 2022 0:56
Dinkes: Kematian akibat COVID-19 di Mimika bertambah menjadi lima kasus
Senin, 21 Februari 2022 2:18
Jubir Satgas: Tingkat kematian akibat COVID-19 di Papua tinggi, capai 2,7 persen
Minggu, 22 Agustus 2021 4:28
Ketua DPD LaNyalla minta pemerintah tekan angka kematian pasien COVID-19
Kamis, 29 Juli 2021 21:20
Kematian pasien COVID-19 di Mimika lampaui angka nasional
Kamis, 29 Juli 2021 4:16
Jaksa Italia sita vaksinCIVID-19 AstraZeneca setelah kematian seorang pria
Selasa, 16 Maret 2021 4:17
Obesitas menjadi faktor pendorong kematian akibat COVID-19
Jumat, 5 Maret 2021 14:18
Saat pelantikan, Joe Biden pimpin peringatan kematian 400 ribu warga AS
Rabu, 20 Januari 2021 11:55