Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebutkan pandemi COVID-19 dapat menjadi momentum dalam melakukan reformasi di berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, keamanan sosial, hingga infrastruktur.
“Kita ingin menggunakan COVID-19 sebagai momentum untuk mereformasi banyak hal yaitu pendidikan, kesehatan, dan keamanan sosial. Kita menuju masa depan di mana orang-orang Indonesia menjadi inti,” kata Sri Mulyani dalam diskusi daring di Jakarta, Kamis.
Sri Mulyani menyatakan untuk menjadi negara yang besar maka harus memiliki orang-orang hebat di dalamya sehingga peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi prioritas.
“Untuk menjadi negara besar tidak ada negara besar tanpa orang-orang yang hebat. Itu selalu di SDM,” ujar Sri Mulyani.
Ia menuturkan angka partisipasi pendidikan dasar di Indonesia saat ini telah mencapai 100 persen, namun tantangan selanjutnya adalah memastikan mereka menuju ke jenjang lebih tinggi.
“Mampukah mereka berpikir kritis? Kita masih tertinggal. Orang Indonesia demografinya didominasi orang muda, ini harus dipikirkan. Kesejahteraan dari seluruh anak penerus bangsa itu penting,” tegas Sri Mulyani.
Ia mengatakan mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia juga harus menjadi prioritas mengingat keluarga miskin tidak akan memiliki akses terhadap kesehatan dan pendidikan yang bagus.
Tak hanya itu, Sri Mulyani menyatakan Indonesia juga masih tertinggal dalam bidang infrastruktur meskipun saat ini akses untuk berpergian antarkota, antarpulau, hingga antarnegara sudah mudah.
“Kita gap infrastrukturnya masih jauh terutama di luar Jawa. Seluruh pulau dari Sumatera hingga Papua,” ujar Sri Mulyani.
Menurutnya, pengembangan bidang infrastruktur yang adil ke seluruh pelosok Indonesia merupakan aspek penting dalam menjadi negara berpendapatan menengah ke atas atau upper middle income country.
“Infrastruktur masih dibutuhkan untuk menuju ke upper middle income bahkan ke upper country,” kata Sri Mulyani.
Ia pun mengaku ingin melihat seluruh anak bangsa Indonesia dapat memiliki kesempatan yang sama dalam mengakses layanan publik dengan dukungan institusi yang bagus baik di level pemerintah, BUMN, maupun swasta.
“Apa legacy yang ingin anda lihat di masa depan? Saya ingin melihat semua anak bangsa memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan akses layanan publik,” katanya.
Berita Terkait
Pemerintah resmi naikkan tarif PPN menjadi 11 persen
Jumat, 1 April 2022 6:56
Sri Mulyani apresiasi BRI menggarap potensi usaha ultra mikro
Rabu, 16 Februari 2022 18:26
Menkeu Sri Mulyani: Defisit APBN menurun hingga 3,29 persen pada Oktober
Selasa, 16 November 2021 13:17
Menkeu Sri Mulyani: Pengelolaan keuangan daerah belum efisien dan efektif
Senin, 13 September 2021 14:11
Menkeu Sri Mulyani sebut pemda belum optimalkan TKDD untuk pembangunan
Senin, 13 September 2021 14:00
Menkeu Sri Mulyani sebut 96,5 juta dosis vaksin COVID-19 telah disuntikkan
Senin, 30 Agustus 2021 13:54
Menkeu: Dana pendidikan mencapai Rp500 triliun beberapa tahun terakhir
Rabu, 4 Agustus 2021 11:25
Pemerintah tambah dana Kartu Prakerja Rp10 triliun menjadi Rp30 triliun
Minggu, 18 Juli 2021 6:36